Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visionet Internasional (OVO), perusahaan pembayaran dan layanan keuangan digital mengumumkan bergabungnya Mirza Adityaswara ke dalam jajaran kepemimpinan OVO, sebagai Presiden Komisaris, Rabu (19/2).
Dengan posisi ini, Mirza akan mengawasi Dewan Direksi, khususnya untuk memastikan diterapkannya tata kelola usaha yang baik (good corporate governance) dan keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Beli reksadana di Bareksa kini bisa menggunakan OVO
Mirza Adityaswara adalah Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia periode 2013-2019. Ekonom dan bankir senior dengan pengalaman lebih dari 30 tahun ini, tercatat pernah menduduki berbagai jabatan penting di dunia keuangan nasional, antara lain: Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Kepala Ekonom Bank Mandiri Group.
Atas pengangkatannya ini Presiden Komisaris OVO, Mirza Adityaswara mengatakan, selama satu dekade terakhir, dirinya menyaksikan bagaimana teknologi telah mentransformasi hidup banyak orang, memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan keuangan digital, dan menjadikannya sebagai kekuatan penyetara ekonomi di Indonesia.
“Karena itulah, saya menerima tawaran untuk bergabung dengan OVO. Insya Allah, bersama jajaran direksi dan seluruh karyawan, OVO ke depan akan semakin memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan keuangan digital di Indonesia dan tumbuhnya ekosistem keuangan nasional yang kian inklusif dan progresif,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (19/2).
Baca Juga: OVO kenakan biaya top up Rp 1.000 mulai Maret, ini alasannya
Sementara itu, Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan Mirza menjadi Presiden Komisaris.
“Pengalaman panjang beliau di dunia keuangan nasional dan visi progresif Beliau tentang peran fintech di Indonesia, sangat kami butuhkan untuk membawa OVO bukan hanya sebagai perusahaan e-money dan keuangan digital terdepan, tapi juga sebagai aset nasional strategis dan mitra pemerintah, BI, dan OJK,” ujarnya.
Karaniya menekankan, “Seiring pertumbuhan OVO yang teramat pesat hanya dalam 2,5 tahun dan menyadari potensi masa depan pasar uang elektronik di Indonesia, banyak investor nasional maupun asing tertarik untuk turut berinvestasi dan mengembangkan OVO.”
Sejak meluncurkan dompet digital pada September 2017, OVO telah mengukuhkan diri sebagai platform pembayaran dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.
Baca Juga: Lakukan top up, OVO kenakan fee Rp 1.000 mulai Maret mendatang
Sebagai perusahaan dengan strategi ekosistem terbuka, pada akhir tahun lalu Menteri Komunikasi dan Informasi saat itu, Rudiantara, menunjuk OVO sebagai unicorn Indonesia dan merupakan unicorn pertama di industri teknologi keuangan yang didirikan oleh putra-putri Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News