Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: OVO kenakan biaya top up Rp 1.000 mulai Maret, ini alasannya
Sementara itu, Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan Mirza menjadi Presiden Komisaris.
“Pengalaman panjang beliau di dunia keuangan nasional dan visi progresif Beliau tentang peran fintech di Indonesia, sangat kami butuhkan untuk membawa OVO bukan hanya sebagai perusahaan e-money dan keuangan digital terdepan, tapi juga sebagai aset nasional strategis dan mitra pemerintah, BI, dan OJK,” ujarnya.
Karaniya menekankan, “Seiring pertumbuhan OVO yang teramat pesat hanya dalam 2,5 tahun dan menyadari potensi masa depan pasar uang elektronik di Indonesia, banyak investor nasional maupun asing tertarik untuk turut berinvestasi dan mengembangkan OVO.”
Sejak meluncurkan dompet digital pada September 2017, OVO telah mengukuhkan diri sebagai platform pembayaran dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.
Baca Juga: Lakukan top up, OVO kenakan fee Rp 1.000 mulai Maret mendatang
Sebagai perusahaan dengan strategi ekosistem terbuka, pada akhir tahun lalu Menteri Komunikasi dan Informasi saat itu, Rudiantara, menunjuk OVO sebagai unicorn Indonesia dan merupakan unicorn pertama di industri teknologi keuangan yang didirikan oleh putra-putri Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News