kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mitranya bangun bank digital di Indonesia, Astra akan kembali masuk ke bisnis bank?


Selasa, 07 Desember 2021 / 17:42 WIB
Mitranya bangun bank digital di Indonesia, Astra akan kembali masuk ke bisnis bank?
ILUSTRASI. Logo PT Astra International Tbk ASII di puncak gedung?Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mitra fintech PT Astra Internasional Tbk (ASII), WeLab, telah mengakuisisi 24% saham PT Bank Jasa Jakarta (BJJ). Fintec asal Hong Kong tersebut rencananya akan menyulap bank tersebut jadi bank digital.

Pada akhirnya, WeLab bertujuan untuk menjadi pengendali satu-satunya Bank Jasa Jakarta setelah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan milik Sequoia Capital dan miliarder Li Ka-shing telah membentuk konsorsium yang dinamakan WeLab Sky yang akan menjadi pengendali BBJ nantinya. 

Mengutip TechCrunch, Selasa (7/10), WeLab Sky telah mengumpulkan dana US$ 240 juta  atau sekitar Rp 3,46 triliun untuk mendanai akuisisi BJJ dan pengembangan teknologi di bank tersebut. 

WeLab telah masuk ke Indonesia sejak April 2018 dengan membentuk perusahaan patungan dengan Astra yang bergerak di bidang fintech yakni PT Astra WeLand Digital Arta (AWDA).

Baca Juga: Profil Bank Jasa Jakarta yang diakuisisi fintech asal Hong Kong

Kolaborasi ini bisa jadi membuka jalan bagi Astra untuk kembali ke bisnis perbankan setelah melepas PT Bank Permata Tbk.  Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti tidak menampik atau mengiyakan apakah perseroan akan ikut masuk ke bisnis bank digital di Tanah Air. 

Namun, dia mengatakan, strategi bisnis Astra saat ini memang memperkuat posisi perusahaan sebagai provider layanan financial ritel di Indonesia. Menurutnya, Astra selalu terbuka menjajaki peluang bisnis yang dapat memberikan prospek jangka panjang yang menjanjikan. 

"Kami secara berkala melakukan review atas strategi bisnis Group Astra. Dalam mengambil keputusan, tentu senantiasa memperhatikan kepentingan terbaik seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham kami," ujarnya pada KONTAN, Selasa (7/12).

AWDA menjalankan bisnis fintech lewat aplikasi Maucash dan paylater lewat Maupaylater. Sejak berdiri hingga Oktober 2021, fintech ini telah mencatatkan lebih dari 100.000 transaksi.

"Keunggulan Maupaylater dari Maucash adalah cicilan limitnya mulai dari Rp 500.000 sampai dengan Rp 12,5 juta, yang fleksibel digunakan untuk transaksi cash loan maupun paylater," kata Presiden Direktur PT Astra Welab Digital Arta atau Maucash Rina Apriana kepada kontan.co.id, Senin (8/11).

Baca Juga: Fintech asal Hong Kong WeLab kumpulkan US$ 240 juta untuk membeli Bank Jasa Jakarta

Asal tahu saja, Maupaylater dari Maucash ini utamanya untuk terhubung ke berbagai ekosistem Grup Astra lain. Produk paylater ini bisa di manfaatkan sebagai bentuk pembayaran jasa, tagihan, dan segala bentuk pembayaran di retail dealer dan bengkel ekosistem Astra. 

Maupaylater juga terhubung dengan dompet digital AstraPay, dan dalam waktu dekat, layanan ini juga akan terhubung dengan fintech MOXA.

Rina mengatakan, Maupaylater ini terdapat dua skema, yaitu sekali bayar (one-time payment) dengan limit pinjaman mulai dari Rp 15.000 - Rp3,5 juta dengan jangka waktu pembayaran hingga 40 hari, dan biaya layanan sebesar 0,13% per-hari.

Dengan adanya produk paylater ini, perusahaan ini menargetkan penyaluran pinjaman Maucash mencapai Rp 2 triliun hingga akhir tahun. Sementara di tahun 2022, Maucash optimistis bisa mengejar target hingga Rp 5 triliun dengan jumlah transaksi paylater mencapai 1,3 juta transaksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×