Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi permodalan perbankan terancam tergerus di tengah situasi ekonomi yang belum stabil akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19). Pasalnya, seiring dengan melambatnya aktivitas ekonomi masyarakat, risiko kredit perbankan terus menggunung.
Walau ada relaksasi aturan berupa restrukturisasi kredit oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank yang punya modal mini tetap saja cenderung lebih rentan terpapar risiko. Terutama bank di kelompok BUKU I dan II yang punya modal inti di bawah Rp 5 triliun.
Namun kabar baiknya, sejumlah bank kecil yang dihubungi Kontan.co.id menilai kondisi rasio permodalan saat ini masih cukup untuk menghadapi risiko akibat perlambatan ekonomi. PT Bank Mandiri Taspen (Mantap) misalnya yamg menyebut sampai dengan kuartal I-2020 lalu posisi capital adequacy ratio (CAR) masih di level 19,2%.
Baca Juga: Pengamat: Virus corona bisa menggerus modal bank kecil
Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso menilai rasio tersebut sangat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan batas minimal sesuai profil risiko yang ditetapkan regulator.
Meski begitu, perseroan juga tidak tinggal diam. Untuk menjaga rasio CAR terutama yang disebabkan oleh kredit bermasalah di masa pandemi, Bannk Mantap akan memanfaatkan relaksasi dari regulator.
"Relaksasi ini memperbolehkan debitur yang direstrukturisasi dikategorikan tetap pada kolektabilitas lancar," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (22/4).
Perseroan juga memprioritaskan lebih dulu debitur yang masih punya prospek usaha ke depan setelah masa Covid-19 berakhir. "Bank Mantap optimistis modal kami masih mampu mengakomodir risiko yang akan timbul," tegasnya.