Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
Begitu juga dengan PT Bank Sahabat Sampoerna (BSS) yang menyebut posisi CAR terjaga di atas 18% di awal tahun 2020. Menurut Direktur Keuangan BSS Henky Suryaputra posisi tersebut dirasa masih cukup untuk jangka pendek.
Namun, apabila sekiranya dibutuhkan tambahan modal untuk menghadapi kondisi saat ini, perseroan meyakni pihak pemegang saham akan langsung menginjeksi.
"Dengan komitmen dari pemegang saham, selama ini tidak ada kendala untuk suntikan modal," katanya.
Misalnya saja Henky mengatakan, sejak tahun 2012 silam pemegang saham telah menyuntikkan modal senilai Rp 1,2 triliun. Artinya, bila dibutuhkan tambahan modal tentunya bank yang mayoritas sahamnya dimiliki PT Sampoerna Investama ini bisa segera memenuhi kebutuhan.
Baca Juga: Taipan ramai-ramai angkat kaki dari bank cilik, siapa saja mereka?
Senada, Direktur PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) I Made Mudiastra mengungkap saat ini posisi CAR ada di level 17,96%. Kendati terbilang kecil, posisi tersebut menurutnya sudah cukup untuk menghadapi perlambatan ekonomi. "CAR tersebut sudah sesuai aturan, antara lain pemenuhan CKPN sesuai PSAK 71," ujarnya.
Di sisi lain, Made juga tidak memungkiri bahwa ada potensi modal bank bakal tergerus akibat kenaikan risiko kredit. Maksimal, akibat pandemi ini CAR perbankan bisa turun 1%-2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News