kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Modal ventura mulai agresif mendanai start up tahun ini


Minggu, 31 Januari 2021 / 20:40 WIB
Modal ventura mulai agresif mendanai start up tahun ini
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas dekat panduk modal Ventura di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan modal ventura bakal semakin semarak mendanai start up di 2021 bila dibandingkan 2020. Walaupun, pada tahun lalu bisnis modal ventura masih mampu mencatatkan kinerja positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri modal ventura berhasil menyalurkan pembiayaan dan investasi ke start up senilai Rp 13,44 triliun sepanjang 2020. Nilai itu tumbuh 5,69% year on year (yoy) dibandingkan 2019 sebanyak Rp 12,72 triliun.

Kinerja itu, disalurkan oleh 61 modal ventura yang tercatat di OJK. Jumlah pelaku modal ventura itu bertambah dibandingkan 2019 sebanyak 60 entitas. Perusahaan modal ventura milik PT Telkom (Persero) Tbk, MID Ventures misalnya akan semakin agresif mengucurkan dana bagi start up yang memiliki prospek bagus.

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia resmi beroperasi besok, begini prospek bank syariah ke depan

“Kami lebih agresif lagi mengingat ada beberapa fund yang sudah berhasil kamu mulai deploy seperti Centauri, Arise, dan TMI, serta dana US$500 juta terbaru dari Telkom dan BUMN,” ujar VP of Investments MDI Ventures Aldi Adrian Hartanto kepada Kontan.co.id pada Jumat (29/1).

Dana itu akan digunakan untuk memperbesar portofolio MDI hingga 2024. Adapun untuk tahun ini, MID menyiapkan dana lebih dari US $150 juta untuk digelontorkan bagi start up. Baik untuk pendanaan baru, maupun pendanaan lanjutan terhadap start up terdahulu.

“Kami saat ini mencari R.A.B.B.I.T (Real Actual Business Building Interesting Tech). Dimana kriterianya startup yg memiliki high growth, high margin, high liquidity, low fixed cost, and low people centric,” papar Aldi.

Ia melanjutkan, MDI cukup agnostik dalam memilih start up atau menyasar seluruh sektor start up. Kendati demikian, ia mengakui healthcare dan agriculture menjadi sektor yang semakin agresif diincar oleh MDI. Mengingat banyaknya inisiatif digitalisasi pemerintah yang ingin MDI dukung untuk kedua sektor tersebut.

Baca Juga: Ada debitur restrukturisasi berisiko tinggi, begini proyeksi NPL bank BUMN tahun ini

Aldi bilang MDI Ventures memberikan pendanaan untuk berbagai tahap pendanaan mulai dari pre seed funding hingga series C. MDI Ventures telah berinvestasi di lebih dari 40 start up yang tersebar di 10 negara. Protofolio MDI Ventures antara lain Kredivo, Qoala, Kata.ai, Privy ID, aCommerce, dan Bahaso.

Pada November 2020 lalu, startup kesehatan Alodokter meraih pendanaan dari MDI Ventures, Sequis Life, dan Golden Gate Ventures. Pendanaan itu merupakan lanjutan dari putaran Seri C sebelumnya. Di mana pada Oktober 2019 lalu Alodokter meraih US$33 juta dipimpin oleh Sequis Life.

Tak mau kalah, PT Mandiri Capital Indonesia juga akan memburu fintech untuk didanai di sepanjang 2021. Kendati demikian, Chief Executive Officer Mandiri Capital Eddi Danusaputro bilang masih akan berhati-hati dalam membidik fintech calon portofolio yang akan dikoleksi.

“Untuk pendanaan baru, kami siapkan dana investasi di 3 hingga 4 start up baru. Selain itu, kami sisihkan dana untuk ikut follow on funding ke existing investees,” papar Eddi kepada Kontan.co.id.

Guna menjalankan aksi itu, Mandiri Capital menyiapkan dana di atas Rp 100 miliar. Eddi menyatakan angka persisnya masih menunggu persetujuan induk perusahaan yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Baca Juga: Izin masih proses, Satgas Waspada Investasi minta masyarakat waspadai tawaran Vtube

Selain itu, Mandiri Capital juga tengah mempersiapkan Venture Fund di 2021. Eddi bilang saat ini, masih terus mencari investor.  Ia mengakui, pandemi menyulitkan perjalanan tim Mandiri Capital untuk bertemu investor.

Hingga saat ini, Mandiri Capital telah mengucurkan dana investasi lebih dari Rp 1 triliun ke fintech di Indonesia. Asal tahu saja, Mandiri Capital baru saja memimpin memberikan pendanaan Seri A+ kepada Startup Point of Sale (POS) berbasis omni channel iSeller pada tahun lalu.

Selain itu, Mandiri Capital juga telah berinvestasi ke Mekari, Cashlez, Amartha, Yokke, Privyid, Pten, DAM, Moka, Koinworks, Investree, LinkAja, Crowde, dan Halofina.

Selanjutnya: Satgas Waspada Investasi rilis 14 kegiatan usaha tanpa izin dan 133 fintech ilegal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×