kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Modalku salurkan pinjaman senilai Rp 20,01 triliun ke UMKM di tiga negara


Selasa, 22 Desember 2020 / 18:39 WIB
Modalku salurkan pinjaman senilai Rp 20,01 triliun ke UMKM di tiga negara
ILUSTRASI. Grup Modalku raih Pendanaan Seri C senilai US$ 40 Juta. DOK Modalku


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelenggara fintech peer to peer lending Modalku telah menyalurkan pinjaman akumulasi sejak berdiri hingga saat ini senilai Rp 20,01 triliun. Pinjaman itu telah disalurkan kepada lebih dari 60.000 UMKM di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.

Pinjaman tersebut disalurkan melalui 3,45 juta transaksi pinjaman yang didukung oleh lebih dari 100.000 pemberi pinjaman atau lender. Co-Founder & COO Modalku Iwan Kurniawan menyatakan Modalku telah mendapatkan lisensi dari regulator keuangan di tiga negara.

Izin operasional di Singapura dikantongi dari Monetary Authority of Singapore. Sedangkan izin menjalankan bisnis P2P lending di Malaysia diperoleh dari Securities Commission Malaysia. Adapun di Indonesia Modalku berhasil mendapatkan lisensi sebagai layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: P2P lending Pintek salurkan pinjaman sektor pendidikan senilai Rp 80 miliar

“Tingkat keberhasilan pinjaman (TKB) 90 hari semakin membaik di level 96,67%. UMKM yang terdampak itu yang lebih ke mikro yang pinjamannya Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Jumlahnya banyak seperti yang punya warung atau toko kelontong, tapi secara nominal tidak terlalu besar,” ujar Iwan kepada Kontan.co.id pada Selasa (22/12).

Iwan menjelaskan untuk peminjam dari segmen usaha menengah dengan entitas PT maupun CV masih bisa bertahan. Apalagi Modalku lebih banyak menyasar fast moving consumer services (FMCS) dan sektor kesehatan.

Oleh sebab itu, Ia menyebut bisnis Modalku tahun depan masih bisa tumbuh dobel digit. Lantaran tren perekonomian semakin terlihat membaik. Hal ini seiring dengan meningkatkan optimisme masyarakat.

“Tahun ini pelaku usaha butuh dana untuk menjembatani cash flow. Tahun depan mereka butuh modal untuk ke arah pertumbuhan. Tahun depan kita bisa tumbuh walau Covid-19 masih ada, namun masyarakat telah menemukan adaptasi baru,” paparnya.

Baca Juga: Amartha sudah salurkan pinjaman Rp 2,92 triliun ke 583.037 pengusaha mikro perempuan

Guna mendukung pertumbuhan pada tahun depan, Modalku akan fokus pada pinjaman modal bagi pebisnis online. Kendati demikian, Iwan menyatakan produk pinjaman invoice masih memiliki prospek yang besar lantaran masih sedikit digarap oleh institusi keuangan formal. Selain itu, kedua sektor ini secara risiko terbilang lebih terjaga.

Selanjutnya: Induk perusahaan OVO gaet ZA Tech bentuk perusahaan pantungan insurtech di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×