kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Modalku: Sekitar 2% peminjam aktif mengajukan restrukturisasi


Rabu, 15 Juli 2020 / 15:18 WIB
Modalku: Sekitar 2% peminjam aktif mengajukan restrukturisasi
ILUSTRASI. Perluas pasar, Modalku luncurkan produk Modal Karyawan dan Modal Hunian. DOK Modalku


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech P2P Lending Modalku mencatat sepanjang Semester I 2020 telah menyalurkan pinjaman usaha sebesar Rp 15,4 triliun kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Singapura dan Malaysia.

Jumlah penyaluran pinjaman ini masih cukup stabil jika dibandingkan dengan jumlah penyaluran di semester I tahun lalu. Tak hanya itu, Modalku juga telah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 2,4 juta transaksi pinjaman dan mengalami pertumbuhan lebih dari 60% sejak awal tahun 2020.

Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya menyebutkan, sampai saat ini fokus utama Modalku mendukung UMKM yang bisnisnya terdampak pandemi. Ia bilang, transaksi pinjaman yang terus meningkat menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi terhadap perkembangan UMKM.

Baca Juga: Modalku telah salurkan pinjaman Rp 15,4 triliun hingga semester I-2020

“Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan, khususnya pada Kuartal II. Oleh sebabnya, Modalku berupaya untuk membantu UMKM, di mana yang menjadi peminjam di Modalku didominasi oleh sektor perdagangan, baik itu besar maupun eceran. Dengan adanya pandemi ini, langkah restrukturisasi juga perlu dilakukan sebagai bentuk solusi bagi peminjam di Modalku yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya. Sekitar 2% peminjam aktif Modalku telah mengajukan restrukturisasi dan dalam proses oleh tim Modalku,” ujar Reynold dalam siaran resmi (15/7).

Lanjut ia, sebagian besar kebutuhan restrukturisasi diajukan oleh borrower karena adanya penurunan omzet akibat pandemi, penundaan pembayaran dari payor/bouwheer (pemberi kerja untuk UMKM) khusus untuk pinjaman Invoice Financing dan beberapa disebabkan adanya kesulitan dalam pembelian barang modal karena keterbatasan logistik, sehingga usaha terhambat.

“Menyambut fase normal baru, beberapa bisnis sudah mulai ke,bali beroperasi, sehingga harapannya omzet bisnis juga berangsur membaik. Modalku terus memantau perkembangan fase normal baru karena proses pemulihan ekonomi, khususnya bisnis UMKM ini bukan hal yang mudah. Dengan asas responsible lending, kami akan menjalankan langkah seleksi yang komprehensif, program restrukturisasi serta mendukung sektor kesehatan yang saat ini sedang dibutuhkan dengan berbagai kerja sama baru dalam beberapa waktu ke depan,” tambahnya.

Salah satu Peminjam Modalku, Meika yang turut mengajukan restrukturisasi mengatakan, bisnis yang miliki di bidang perlengkapan barang outdoor, cukup terdampak karena aktivitas outdoor ikut terhenti.

Baca Juga: Dorong pertumbuhan UMKM, fintech P2P lending gencar salurkan pinjaman dana

Hal ini mempengaruhi penurunan penjualan bisnis sehingga pemasukan tidak mencukupi untuk melakukan pembayaran cicilan utang. Menurutnya program restrukturisasi yang ditawarkan Modalku dapat meringankan beban toko sehingga pihaknya dapat fokus untuk meningkatkan penjualan ke depan.

Untuk diketahui, borrower Modalku sangat kooperatif ketika melakukan proses pengembalian pinjaman, sehingga sampai saat ini Modalku di Indonesia masih bisa menjaga tingkat default di bawah 1%.  Sampai saat ini, lebih dari 100.000 pemberi pinjaman telah berkontribusi menyalurkan dananya kepada UMKM melalui Modalku.

Selama masa pandemi pula, Modalku terus melakukan edukasi terhadap publik mengenai pentingnya memiliki alternatif investasi. Menariknya, pemberi pinjaman turut berkontribusi dalam mendukung bisnis UMKM Indonesia di tengah pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×