Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) baru saja merilis Obligasi Berkelanjutan V Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2020 pada Juli lalu. Direktur Keuangan MTF Armendra menyebut perusahaan berhasil meraih dana senilai Rp 858 miliar dari penerbitan surat utang tersebut.
Ia menyebut pendanaan itu bakal digunakan untuk menyalurkan pembiayaan baru secara selektif guna mendukung pemulihan ekonomi nasional. Khususnya untuk kebutuhan pembiayaan kendaraan bermotor. Juga untuk mempertahankan posisi finansial MTF.
Baca Juga: Kinerja Bank Mandiri (BMRI) diproyeksikan menurun di kuartal II-2020
“Sambutan positif dari pasar atas penawaran Obligasi Berkelanjutan V Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2020 ini, merupakan wujud kepercayaan dunia investasi kepada industri multifinance, khususnya kepada Mandiri Tunas Finance. Jumlah obligasi senilai Rp 858 miliar tersebut sejalan dengan kebutuhan likuiditas Perusahaan saat ini,” ujar Direktur Keuangan MTF Armendra dalam keterangan tertulis pada Jumat (7/8).
Dalam Informasi Tambahan dan/atau Perbaikan Prospektus Ringkas yang dipublikasikan pada 7 Agustus 2020, MTF menjelaskan bahwa penerbitan Obligasi senilai total Rp 858 miliar tersebut terdiri dari dua seri, yaitu Obligasi Seri A dan Seri B.
Obligasi Seri A memiliki jumlah pokok sebesar Rp472 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,00% per tahun dan berjangka waktu tiga tahun. Sedangkan Obligasi seri B memiliki jumlah pokok sebesar Rp386 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,60% per tahun dan berjangka waktu lima tahun. Pembayaran obligasi seri A maupun seri B, dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari jumlah pokok.
Bunga Obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 13 November 2020, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing-masing adalah pada tanggal 13 Agustus 2023 untuk Obligasi Seri A dan 13 Agustus 2025 untuk Obligasi Seri B. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo.
Baca Juga: Tertinggi sepanjang sejarah, cadangan devisa capai US$ 135,1 miliar di Juli 2020
Obligasi Berkelanjutan V Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2020 ini telah mendapat pernyataan efektif pada 6 Agustus 2020, memasuki masa penawaran pada 10 Agustus 2020, dengan tanggal penjatahan 11 Agustus 2020. Distribusi obligasi secara elektronik akan dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2020 dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Agustus 2020.
Penerbitan obligasi ini didukung antara lain oleh PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai wali amanat. Obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan V Mandiri Tunas Finance dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 5 triliun.
Obligasi ini mendapat peringkat idAA+ dengan outlook stabil dari Lembaga Pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat tersebut termasuk dalam kategori empat peringkat teratas yang merupakan urutan empat peringkat terbaik dan masuk dalam kategori peringkat layak investasi berdasarkan standar yang dimiliki oleh Perusahaan Pemeringkat Efek.
Peringkat tersebut mencerminkan status MTF sebagai anak perusahaan inti dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (BMRI, peringkat idAAA/stabil), posisi bisnis yang kuat, likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang kuat, dan kualitas aset yang kuat.
Baca Juga: BI beli Rp 82,10 triliun surat utang yang diterbitkan pemerintah untuk burden sharing
Dana yang diterima dari hasil penawaran umum obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk digunakan perseroan sebagai modal kerja untuk pembiayaan kendaraan bermotor Perseroan.
Apabila dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut akan dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News