Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Produk keuangan perbankan syariah kini lebih inovatif. Diantaranya, ada produk rekening investasi terbatas atau sharia restricred investment account (SRIA), pada produk ini nasabah dapat menempatkan dana untuk membiayai proyek dan aset spesifik sesuai batasan yang ditentukan investor.
Dalam mendukung kebutuhan itu, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menghadirkan produk SRIA bidang sosial untuk pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah, Semarang. Produk SRIA sosial tersebut dikenalkan dalam Synergy Roadshow 2025 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/9/2025).
Meski masih piloting dalam skala terbatas, proyek ini diharapkan dapat membuka peluang pengembangan pembiayaan campuran (blended-financing) antara keuangan sosial dan komersial untuk berbagai proyek dan layanan keumatan lainnya.
Direktur Utama Bank Muamalat, Imam Teguh Saptono mengatakan, SRIA sosial menjadi blended-financing dalam keuangan syariah yang dapat menjadi solusi untuk memaksimalkan pemanfaatan aset umat. Instrumen ini juga bisa memberikan dampak sosial yang berkesinambungan dalam bentuk layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Penyediaan alat kesehatan yang semakin lengkap dan semakin berkualitas akan meningkatkan kualitas layanan masyarakat yang berobat ke rumah sakit,” kata Imam, dalam siaran pers, Jumat (19/9).
Baca Juga: Penjualan Bisnis Bancassurace Bank Muamalat Naik 85% per Juli 2025
Bagi bank pertama murni syariah di Indonesia ini, SRIA sosial menjadi perwujudan simpul-simpul maqashid syariah di antaranya menjaga jiwa dan lingkungan (people and planet). SRIA sosial juga ikut menjaga kecerdasan khususnya kecerdasan finansial karena para pihak melibatkan diri dalam inovasi produk sehingga literasi dan inklusi keuangan syariah meningkat.
Sementara itu, Direktur Utama RS Roemani Muhammadiyah Sri Mulyani menyambut baik SRIA sosial pertama yang akan dimanfaatkan RS Roemani Muhammadiyah. Instrumen tersebut sejalan dengan visi rumah sakit yang berdiri sejak 27 Agustus 1975 itu.
Sebagai informasi, per 30 Juni 2025, total pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat mencapai Rp 17,5 triliun. Sementara, total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 44,8 triliun. Bank Muamalat juga melaporkan total aset sebesar Rp 60,6 triliun dan perolehan laba sebelum pajak (profit before tax) sebesar Rp 10,8 miliar per akhir Juni 2025.
Baca Juga: Bank Muamalat Bidik Nasabah DPLK dari Korporasi dan Individu
Selanjutnya: IHSG Dibuka Terkoreksi ke 7.996, ARTO, JPFA dan BBNI Top Losers LQ45, Jumat (19/9)
Menarik Dibaca: 4 Channel Youtube Misteri dan Horor Penuh Konspirasi Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News