kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.890.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.280   10,00   0,06%
  • IDX 7.944   80,88   1,03%
  • KOMPAS100 1.121   13,02   1,18%
  • LQ45 827   11,72   1,44%
  • ISSI 268   1,95   0,73%
  • IDX30 428   6,26   1,48%
  • IDXHIDIV20 493   6,23   1,28%
  • IDX80 124   1,67   1,36%
  • IDXV30 131   1,54   1,20%
  • IDXQ30 138   1,86   1,36%

Muamalat lampaui target pembiayaan


Kamis, 17 Oktober 2013 / 09:17 WIB
Muamalat lampaui target pembiayaan
ILUSTRASI. Berikut caranya menciptakan kamar tidur yang aman sekaligus nyaman untuk anak-anak.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Di tengah pelambatan ekonomi domestik, Bank Muamalat Indonesia berhasil melampaui target pembiayaan tahun ini. Dari target akhir tahun 2013 sebesar Rp 38,95 triliun, Bank Muamalat mencatat pembiayaan sebesar  Rp 39,5 triliun per September 2013.

Lantaran target sudah terlampaui, Bank Muamalat pun mematok target baru. Meitra N Sari, Sekretaris Perusahaan  Bank Muamalat, memperkirakan portofolio pembiayaan sampai akhir tahun bakal tembus Rp 40 triliun.

Dibanding pertumbuhan pembiayaan tahun lalu,  target pembiayaan Bank Muamalat tahun ini memang tidak terlalu kencang. Tahun 2012,  pertumbuhan pembiayaan mencapai 46,36%. Sementara pertumbuhan pembiayaan tahun ini hanya di kisaran 24,22%.

Meitra  mengatakan, pembiayaan Bank Muamalat tersebar ke beberapa segmen. Porsi terbesar adalah pembiayaan korporasi yang mencapai  Rp 17,44 triliun atau 45% dari total pembiayaan. Di segmen tersebut, pembiayaan ke sektor jasa dunia usaha seperti sekolah dan rumah sakit menjadi penyumbang terbesar senilai Rp 3,7 triliun. Disusul oleh sektor energi sebesar  Rp 2,4 triliun.

Pembiayaan Bank Muamalat juga menyasar segmen konsumen sebesar Rp 13,5 triliun atau 34,89% dari total pembiayaan. "Kredit pemilikan rumah menyumbang Rp 6,9 triliun," kata Meitra .

Porsi pembiayaan terkecil disalurkan untuk segmen retail sebesar Rp 7,7 triliun. Di segmen ini, penyaluran terbesar tertuju untuk sektor jasa dunia usaha sebesar Rp 2,3 triliun.

Meski mencatat peningkatan pembiayaan cukup kinclong, Bank Muamalat juga mencatat kenaikan pembiayaan bermasalah alias non performing financing (NPF). Per September, NPF Bank Muamalat naik menjadi 1,83%  dari posisi akhir tahun lalu 1,81%.

Untuk meringankan beban biaya dana, Bank Muamalat  tahun ini membidik peningkatkan porsi dana murah alias current account saving account (CASA). Arviyan Arifin, Direktur Utama Bank Muamalat,  menyatakan porsi dana murah dibanding total dana pihak ketiga (DPK) Bank Muamalat mencapai sekitar 40%. Salah satu upaya meningkatkan dana murah  adalah penghimpunan dana ritel produk tabungan dan program Muamalat Berbagi Rezeki (MBR).

Per Agustus lalu, total DPK Bank Muamalat sebesar Rp 40 triliun dengan jumlah dana murah mencapai Rp 10,16 triliun. Tahun ini, Arviyan menargetkan jumlah DPK mencapai Rp 41 triliun. "Kami berharap porsi dana murah pada 2014 bisa mencapai 50%," kata Arviyan.

Arviyan juga menargetkan aset Bank Muamalat tahun ini bisa mencapai Rp 50,89 triliun  dan laba sebesar Rp 1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×