Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Strategi online to offline (O2O) selama ini identik dengan start up dan e-commerce. Namun, saat ini perbankan digital juga menerapkan strategi O2O tersebut. Seperti Bank Raya.
Anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini menerapkan O2O sebagai salah satu strategi utama pengembangan bisnis. "Bank Raya bertekad menjadi bank digital dengan jaringan O2O yang kuat di seluruh Indonesia," kata Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, saat berkunjung ke Redaksi Kontan, Kamis (27/6).
Strategi lain dalam pengembangan bisnis bank berkode saham AGRO ini adalah lintas segmen produk digital yang komprehensif. Lalu eksplorasi dan eksploitasi ekosistem untuk pertumbuhan bisnis digital, optimalisasi peran digital attacker dalam sinergi BRI Group dalam melayani segmen UMKM serta perbaikan berkesinambungan business enabler.
Baca Juga: Volume Transaksi QRIS Bank Raya Tembus Rp 3,5 Miliar pada Mei 2024
Kembali ke soal O2O, saat ini Bank Raya memiliki lebih dari 800.000 akses poin layanan tersebar di seluruh Indonesia. Transaksi setor tunai, tarik tunai, transaksi tunai tanpa kartu (CICO) bisa melalui 797.000 agen laku pandai BRI - BRILink dan 25 cabang Raya di seluruh Indonesia
Tarik tunai tanpa kartu melalui juga bisa melalui ATM BRI dan 20.000 outlet Indomaret di seluruh Indonesia. Sedangkan pembukaan rekening Raya bisa dilakukan lewat BRImo - mobile banking milik BRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News