kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   14.000   0,80%
  • USD/IDR 16.530   -100,00   -0,61%
  • IDX 6.312   88,27   1,42%
  • KOMPAS100 903   6,88   0,77%
  • LQ45 712   2,66   0,38%
  • ISSI 198   3,50   1,80%
  • IDX30 373   2,21   0,60%
  • IDXHIDIV20 448   3,53   0,79%
  • IDX80 103   0,27   0,27%
  • IDXV30 108   0,52   0,49%
  • IDXQ30 122   0,86   0,71%

MUF: Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Listrik Capai Rp 306 Miliar hingga Februari 2025


Rabu, 19 Maret 2025 / 21:30 WIB
MUF: Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Listrik Capai Rp 306 Miliar hingga Februari 2025
ILUSTRASI. Suasana kantor Mandiri Utama Finance (MUF) di Jakarta, Senin (2/12/2024). MUF menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp 25 triliun pada tahun 2025, tumbuh sekitar 13,6% dibandingkan dengan target tahun 2024 yang sebesar Rp 22 triliun. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Utama Finance (MUF) mencatat penyaluran pembiayaan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) masih tumbuh positif hingga Februari 2025.

Head of Corporate Secretary & Legal MUF Elisabeth Lidya Sirait mengatakan pembiayaan kendaraan listrik, termasuk jenis hybrid, MUF mencapai Rp 306 miliar hingga Februari 2025. Angka ini tumbuh signifikan sebesar 229% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan porsi pembiayaan kendaraan listrik dan hybrid di MUF mencapai sebesar 8,6% dari total portofolio pembiayaan hingga Februari 2025. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu yang hanya berkisar 3%.

"Untuk itu, MUF optimistis pembiayaan kendaraan listrik akan terus tumbuh sepanjang tahun 2025. Beberapa faktor utama yang mendukung pertumbuhan ini antara lain yaitu, dukungan pemerintah, seperti insentif pajak dan subsidi untuk kendaraan listrik, dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan dan efisiensi biaya operasional EV," kata Elisabeth kepada Kontan, Jumat (19/3).

Baca Juga: Pembiayaan Mobil Baru Mandiri Utama Finance Tumbuh, Meski Penjualan Kendaraan Lesu

Tak hanya itu, Elisabeth menyebutkan faktor pendukung lainnya yakni datang dari bertambahnya pilihan model kendaraan listrik yang tersedia di pasar dengan harga lebih kompetitif, serta adanya ekspansi infrastruktur pendukung seperti jaringan charging station yang semakin luas.

Kendati begitu, dia mengatakan bahwa masih terdapat beberapa tantangan dalam pembiayaan kendaraan listrik, di antaranya yaitu harga kendaraan listrik yang masih relatif tinggi dibandingkan kendaraan konvensional, sehingga mempengaruhi daya beli konsumen, infrastruktur pengisian daya yang belum merata, terutama di luar kota-kota besar, hingga nilai jual kembali (resale value) kendaraan listrik yang belum stabil.

"Sehingga hal tersebut memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih kendaraan listrik," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Elisabeth mengatakan bahwa MUF terus berupaya memperbesar porsi pembiayaan kendaraan listrik dengan beberapa strategi utama diantaranya yaitu, memperluas kerja sama dengan dealer kendaraan listrik untuk mamastikan ketersediaan unit kendaraan bagi konsumen, memberikan skema pembiayaan kompetitif, termasuk suku bunga spesial dan tenor fleksibel, dan menyediakan layanan digital untuk mempermudah pengajuan pembiayaan kendaraan listrik melalui aplikasi dan platform online.

"Strategi lainnya yaitu kami juga menjalin sinergi dengan Bank Mandiri dan BSI, termasuk dalam program pembiayaan hijau (green financing) dan kami juga terus mengedukasi konsumen terkait manfaat kendaraan listrik melalui berbagai kampanye dan program pemasaran," jelasnya.

Di sisi lain, Elisabeth bilang, meski  pasar kendaraan konvensional masih mendominasi, namun kendaraan listrik memiliki peluang besar untuk terus berkembang.

Baca Juga: Mandiri Utama Finance Optimistis Beri Pembiayaan ke UMKM meski Risiko Kredit Tinggi

Ia memprediksi dalam jangka menengah hingga panjang, peningkatan adopsi kendaraan listrik dapat menjadi segmen pembiayaan yang lebih signifikan, terutama dengan semakin luasnya dukungan regulasi dan pertumbuhan infrastruktur pendukung.

"MUF melihat kendaraan listrik sebagai salah satu pilar pertumbuhan pembiayaan ke depan dan terus beradaptasi dengan dinamika pasar untuk memaksimalkan peluang tersebut," kata dia.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan kendaraan listrik dari sektor multifinance mencapai Rp 16,63 triliun atau sebesar 3,31% dari total piutang pembiayaan per Desember 2024.

Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Listrik Mandiri Utama Finance Tembus Rp 682 Miliar

Selanjutnya: Meracik Portofolio Investasi Saat Bursa Saham Terseok-seok

Menarik Dibaca: PLN Perkuat Talenta Masa Depan dengan Program Ikatan Kerja ITPLN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×