kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.739.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Mandiri Utama Finance Optimistis Beri Pembiayaan ke UMKM meski Risiko Kredit Tinggi


Minggu, 16 Maret 2025 / 14:02 WIB
Mandiri Utama Finance Optimistis Beri Pembiayaan ke UMKM meski Risiko Kredit Tinggi
ILUSTRASI. Mandiri Utama Finance (MUF) tetap optimistis dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif, termasuk di segmen UMKM. KONTAN/Baihaki/2/12/2024


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan (mutifinance), Mandiri Utama Finance (MUF) tetap optimistis dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif, termasuk di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada tahun 2025. 

Meski begitu, Head of Corporate Secretary & Legal MUF Elisabeth Lidya Sirait mengakui bahwa secara umum risiko kredit di segmen UMKM masih cukup menantang, terutama akibat faktor eksternal seperti penurunan daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi di beberapa sektor usaha. 

“Untuk itu, hal ini perlu diantisipasi dengan melakukan pembiayaan yang selektif dengan pengelolaan manajemen risiko yang kuat,” Elisabeth kepada Kontan, Jumat (14/3).

Baca Juga: Mandiri Utama Finance Fokus Raih Pendanaan Lewat Skema Joint Financing di Tahun Ini  

Asal tahu saja, sejumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) masih mengincar pasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif.

Padahal, pada tahun 2024, segmen UMKM masih memiliki risiko kredit yang cukup tinggi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) UMKM mencapai 4% hingga September 2024. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,88%.

“Tapi kami tetap optimistis untuk menyalurkan pembiayaan ke segmen UMKM, mengingat rasio Non Performing Financing (NPF) MUF masih dalam kondisi aman,” imbuhnya. 

Elisabeth menyebutkan, hingga Februari 2025, NPF untuk pembiayaan sektor produktif di MUF berada di level 1,42%. Angka ini membaik dibandingkan Februari 2024 yang sebesar 1,64%. 

Menurut dia, penurunan NPF ini mencerminkan efektivitas strategi mitigasi risiko yang dilakukan MUF untuk menjaga kualitas pembiayaan produktif.

Baca Juga: Mandiri Utama Finance (MUF) Sebut NPF Membaik Jadi 1,33% hingga Desember 2024

Sementara itu, dia menyebutkan penyaluran pembiayaan baru untuk sektor produktif hingga Februari 2025 mencapai Rp 880 miliar. Angka ini tumbuh 37% secara tahunan atau year on year (yoy).

Lebih jauh lagi, Elisabeth menuturkan bahwa MUF akan menerapkan berbagai strategi agar pembiayaan produktif tetap tumbuh dengan kualitas yang terjaga di tahun ini, seperti memperkuat mitigasi risiko melalui seleksi debitur yang lebih ketat dan pemantauan portofolio secara berkala.

Kemudian strategi selanjutnya Elisabeth bilang, yaitu dengan mengembangkan layanan digital untuk meningkatkan efisiensi dalam proses bisnis dan penilaian kredit dan meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk menggandeng perbankan, dealer, showroom, serta mitra untuk memperluas penyaluran pembiayaan.

“Kami juga akan menyediakan produk pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan segmen produktif, termasuk skema pembiayaan dengan tenor fleksibel dan suku bunga yang kompetitif,” tandanya. 

Selanjutnya: Optimis Prospek Asuransi Rekayasa Masih Menjanjikan, Ini Strategi Tugu Insurance

Menarik Dibaca: Kenapa Gula Darah Tetap Tinggi Meskipun Sudah Makan Sehat?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×