CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Multifinance andalkan sumber pendanaan dari bank


Selasa, 31 Oktober 2017 / 20:05 WIB
Multifinance andalkan sumber pendanaan dari bank


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring bertumbuhnya industri pembiayaan di dalam negeri, kebutuhan akan pendanaan pun turut meningkat. Nah pelaku usaha multifinance masih mengandalkan pinjaman dari perbankan dalam memenuhinya.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi Idris menyebut, saat ini sekitar 73% sumber pendanaan masih didapat multifinance dari pinjaman perbankan. Sementara sisanya berasal dari sumber lain semisal pasar modal lewat penerbitan surat utang.

Hal ini memang tak lepas dari tradisi yang selama ini ada, dimana multifinance masih mengandalkan perbankan dalam pendanaan. Dia pun berharap ke depan pelaku usaha pembiayaan bisa makin mendiversifikasi sumber pendanaan seperti lewat penerbitan obligasi.

Dengan diversifikasi ini, diharapkan pelaku industri bisa makin mendiversfikasi risiko pendanaan. "Selain itu agar makin aktif mencari sumber dana yang seefisien mungkin," katanya, Selasa (31/10).

Data OJK sendiri mencatat, industri pembiayaan mencatat outstanding pinjaman sebesar Rp 329,02 triliun per September 2017. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 7,8% dibanding periode yang sama di tahun lalu.

Outstanding pinjaman dari dalam negeri mendominasi sebesar Rp 171,76 triliun alias setara dengan 52,2% dari total outstanding pinjaman. Sementara outstanding pinjaman dari luar negeri mencapai Rp 84,42 triliun atau sebesar 25,66%.

Sedangkan outstanding dari penerbitan obligasi mencapai Rp 72,84 triliun atau punya porsi sebesar 22,14%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×