kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -2.000   -0,11%
  • USD/IDR 16.207   4,00   0,02%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Indonesia Gadai Oke Nilai Perlu Relaksasi Aturan bagi Perusahaan Gadai yang Sudah Ada


Senin, 18 Agustus 2025 / 12:02 WIB
Indonesia Gadai Oke Nilai Perlu Relaksasi Aturan bagi Perusahaan Gadai yang Sudah Ada
ILUSTRASI. Gerai gadai swasta di Bekasi, Selasa (18/7). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan modal minimal pegadaian swasta di tingkat provinsi sebesar Rp 2,5 miliar. Dari 191 pegadaian swasta di Indonesia, hanya 11 saja yang mengurus perizinan usaha ke OJK. KONTAN/Cheppy A Muchlis


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Gadai Oke menilai regulator perlu memberikan relaksasi aturan untuk perusahaan pergadaian yang sudah ada saat ini. Direktur PT Indonesia Gadai Oke Danioko Sastra Sembiring berpendapat hal itu dibutuhkan agar perusahan pergadaian yang sudah ada bisa terus bertumbuh dan naik kelas.

"Perusahaan gadai yang sudah legal juga perlu mendapat ruang untuk bertumbuh. Relaksasi bukan berarti mengurangi pengawasan, tetapi memberi fleksibilitas," ucapnya kepada Kontan, Minggu (17/8/2025).

Danioko mencontohkan dari sisi modal dasar, perlu ada diferensiasi antara perusahaan yang ingin melayani skala kecil dengan yang ingin ekspansi nasional. 

Baca Juga: OJK Siapkan Deregulasi Izin Usaha Pergadaian, Ini Respons Indonesia Gadai Oke

Selain itu, dia mengatakan regulasi terkait digitalisasi layanan juga penting diberi kelonggaran. Hal itu diperlukan agar perusahaan pergadaian bisa memanfaatkan teknologi untuk efisiensi dan memperluas jangkauan layanan. 

"Dengan demikian, perusahaan gadai swasta yang sudah ada bisa naik kelas dan berkontribusi lebih besar terhadap inklusi keuangan," tuturnya.

Sementara itu, Danioko juga menyampaikan pangsa pasar pergadaian di Indonesia masih sangat besar dan potensinya belum sepenuhnya tergarap. Dia menyebut banyak masyarakat lapisan menengah ke bawah yang masih membutuhkan akses pendanaan cepat, aman, dan mudah. Selain itu, kebutuhan gadai bukan hanya untuk perhiasan, melainkan juga barang elektronik, kendaraan, bahkan komoditas. 

Baca Juga: Indonesia Oke Gadai: Bisnis Gadai Emas Tetap Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Global

Dengan literasi keuangan yang makin meningkat, dia optimistis permintaan layanan pergadaian akan terus berkembang ke depannya.

Mengenai kinerja, PT Indonesia Gadai Oke mencatatkan total 113 ribu transaksi dengan nilai pinjaman yang disalurkan sebesar Rp 25,8 miliar pada Semester I-2025. Nilai transaksi pinjaman itu tumbuh 19,34%, jika dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebesar Rp 21,7 miliar. 

Baca Juga: Transaksi Indonesia Gadai Oke Naik 19,34% pada Semester I-2025

Selanjutnya: Program 3 Juta Rumah Dapat Pagu Anggaran Rp 57,5 Triliun pada 2026, Ini Tantangannya

Menarik Dibaca: Hari Terakhir Promo KFC Merah Putih Bucket for All, 9 Ayam Goreng Cuma Rp 80.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×