Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan beban pendanaan yang harus ditanggung multifinance membuat pelaku usaha ini harus mengerek bunga pembiayaan. Multifinance pun mesti mengatur strategi agar menimalisir dampak negatif di pasar.
Salah satunya PT BCA Finance. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menyebut untuk mengimbangi kenaikan biaya dana, pihaknya mengerek bunga pembiayaan sedikit demi sedikit.
Sejak tren biaya dana meningkat pasca kenaikan bunga acuan Bank Indonesia (BI), Roni bilang, pihaknya sudah dua kali menyesuaikan bunga pembiayaan yang disodorkan kepada nasabah. "Masing-masing sebesar 25 basis poin flat," kata dia, Rabu (26/9).
Dengan menaikan bunga secara bertahap, efeknya kepada pasar pembiayaan pun diharapkan tidak terlalu besar.
Sementara itu, Vice President Corporate Finance & Treasury Division FIF Group Jerry Fandy mengatakan, FIF tak serta merta menaikkan bunga pembiayaan seiring kenaikan beban dana yang ditanggung. Termasuk dari kenaikan kupon obligasi yang diterbitkan perseroan.
Tingginya permintaan kupon dari investor disebut menjadi salah satu faktor yang membuat dana yang didapat FIF dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) III tahap IV menjadi tak optimal. Dari target perolehan Rp 1,5 triliun, FIF hanya mengantongi dana Rp 1,3 triliun.
Menurut Jerry, ada banyak faktor yang dijadikan permintaan FIF sebelum menaikkan bunga pembiayaan ke nasabahnya. "Terutama dari sisi kondisi pasar," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News