kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Multifinance masih menahan bunga kredit


Kamis, 21 Agustus 2014 / 10:31 WIB
Multifinance masih menahan bunga kredit
ILUSTRASI. Harga Motor Honda Genio dari Rp 18 Jutaan per Maret 2023, Pilihan Skutik Murah. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bunga pembiayaan sejumlah multifinance tetap pasca pengumuman suku bunga Bank Indonesia (BI). BI masih menahan suku bunga acuan BI rate di level 7,5% selama 10 bulan terakhir.

Presiden Direktur BCA Finance, Roni Haslim mengatakan, pihaknya masih mempertahankan bunga kredit. Bunga pembiayaan flat BCA Finance pada pertengahan Agustus ini berada di level 4,49%-5,49%.

BCA Finance sudah menaikkan bunga pembiayaan sebesar 0,5% flat pada Februari tahun ini. "Kami tetap mempertahankan bunga saat ini, tidak naik maupun turun," kata Roni kepada KONTAN, Rabu (20/8).

Bunga pembiayaan yang stagnan dalam enam bulan terakhir ini juga ditopang oleh bunga pinjaman bank yang masih berada di level sama. Roni bilang, bunga kredit dari bank pun masih sama.

Pendanaan BCA Finance masih mengandalkan joint financing dengan BCA. Porsi pembiayaan joint financing dengan BCA mencakup 80% dari total pendanaan.

Karena bunga pinjaman dari bank tetap, Roni mengaku, margin keuntungan cenderung bertahan pada tahun ini. "Justu yang turun agak besar margin pendapatan di luar bunga, terutama komisi dari asuransi," ujar Roni.

Margin turun

Hal berbeda justru dialami oleh CIMB Niaga Auto Finance. Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance, Rahardjo S. Unggul mengatakan, adanya penurunan margin dibandingkan tahun lalu.

Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan biaya dana yang tidak disertai oleh kenaikan bunga pembiayaan. "Kami tidak bisa menaikkan margin, sehingga terjadi penurunan. Ini dampak dari kenaikan cost of fund  yang tidak disertai oleh kenaikan pricing-nya," kata Rahardjo. 

Ia menambahkan, bunga kredit CIMB masih tetap. "Kami mau turunkan bunga, tapi tidak ada alasan karena kami juga dapat suku bunga dari bank cukup tinggi. Bunga jual kami secara average 16%," kata Rahardjo.

Ia mengaku, pihak bank sempat mengantisipasi kenaikan BI rate sehingga ada kemungkinan menaikkan bunga pinjaman. CIMB Niaga Auto Finance mendapatkan pendanaan dari bank induk yaitu Bank CIMB NIaga dan beberapa bank. "Mereka bilang ada kemungkinan untuk meninjau tapi realisasinya belum," imbuh dia.

Suku bunga yang tetap ini membuat CIMB tidak berharap banyak pada pertumbuhan panyaluran pembiayaan tahun ini. Banyak faktor yang mempengaruhi datarnya pertumbuhan pembiayaan tahun ini. Diantaranya adalah pelemahan rupiah dan suku bunga yang masih cukup tinggi.

Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono pun mengatakan, masih menahan bunga pembiayaan konsumen. "Biasanya kami akan menyesuikan bila terjadi perubahan BI rate," kata Sudjono.

Bunga pembiayaan BFI Finance saat ini bervariasi antara 15%-18% tergantung jenis kendaraan dan daerahnya. Biaya dana memang naik pada akhir tahun lalu, tapi sekarang cenderung tetap. Tapi, ada sedikit penurunan margin di BFI. "Hampir tidak ada, penurunan margin kurang dari 10 basis poin atau kurang dari 0,1%," kata Sudjono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×