Reporter: Mona Tobing | Editor: Edy Can
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan mulai mengantisipasi kredit macet yang biasa muncul pasca Lebaran seperti sekarang. Caranya, mulai dari pembenahan internal, memberikan insentif bagi nasabah yang mengangsur tepat waktu, hingga melelang kendaraan sitaan setiap terjadi penarikan.
Suhartono, Direktur Utama Federal International Finance (FIF), mengatakan potensi kredit macet kerap muncul setiap habis Lebaran. Ini sejalan dengan kenaikan nilai pembiayaan yang melonjak pada bulan sebelumnya atau menjelang dan selama Ramadan. "Kami selalu mengantisipasi, khususnya kredit macet di kantor cabang di daerah. Bagi debitur yang membayar angsuran tepat waktu, kami berikan diskon," kata Suhartono beberapa waktu lalu.
Selain membenahi kredit, selama Agustus ini, FIF lebih selektif dalam memilih debitur. Misalnya, memberikan kredit motor ke komunitas guru, karyawan dan petani. Lewat pemilihan segmen debitur ini, Suhartono optimistis dapat menekan angka non performing loan (NPL) di angka 1,4%.
Untuk kendaraan yang berhasil ditarik dari debitur gagal bayar, manajemen segera menggelar lelang atau mengalihkan ke pihak lain sebagai kredit kendaraan bekas. FIF membiayai pembelian 100.000 -130.000 unit sepeda motor perbulan. "Kurang dari 9.000 unit motor yang kami tarik langsung kami biayai sebagai motor bekas," terangnya.
Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance) juga melakukan penarikan sebagai cara menekan angka kredit macet. Willy S. Dharma, Direktur Utama Adira Finance, menjelaskan, sepeda motor yang berhasil disita langsung dilelang. "Jumlah sepeda motor yang kami tarik sekitar 6% dari 7.000 motor yang kami biayai," kata Willy.
Cara lain, memperbanyak kerjasama dengan para vendor untuk meningkatkan penyaluran kredit. "Kami selalu maintance hubungan dengan vendor, serta selektif memilih vendor. Apakah track record mereka selama ini bagus atau tidak," terang Willy.
Lebaran kali ini, Adira Finance tidak mengalami lonjakan nilai pembiayaan. "Kenaikan hanya sekitar 5% dibandingkan bulan-bulan normal. Jadi tidak sesuai perkiraan kami, sekitar 10%," kata Willy. Sepanjang bulan Juli lalu, Adira Finance membukukan pembiayaan sepeda motor sekitar Rp 2,6 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News