kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,07   0,64   0.07%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Multifinance mengejar target pembiayaan


Jumat, 08 November 2013 / 15:30 WIB
Multifinance mengejar target pembiayaan
ILUSTRASI. Penawaran umum perdana initial public offering (IPO) saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk - Superkrane adalah perusahaan penyewaan alat berat crane


Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perusahaan multifinance yakin, di kuartal empat bisa mengejar pembiayaan lebih kencang dibandingkan periode tiga bulanan sebelumnya. Beberapa perusahaan optimistis, terutama setelah berhasil mencetak kinerja bagus hingga akhir September lalu, meski tanda-tanda pelambatan bisnis membayangi.

Seperti BCA Finance yang mengucurkan pembiayaan baru Rp 18 triliun hingga akhir September lalu dengan laju pertumbuhan 13% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Anak usaha Bank Central Asia (BCA) ini memperkirakan, pertumbuhan akan lebih cepat di kuartal empat. "Target akhir tahun kami Rp 26 triliun," ujar Rony Haslim, Direktur Utama BCA Finance, kemarin.

Dia optimistis, bisa mengucurkan pembiayaan pembelian mobil Rp 8 triliun lagi. Biasanya laju pembiayaan lebih cepat menjelang akhir tahun. BCA Finance tak menyiapkan strategi khusus demi mendorong penyaluran pembiayaan di kuartal IV.

Mengintip tahun-tahun sebelumnya, biasanya banyak diler kendaraan bermotor memberi diskon menjelang tutup tahun, baik dengan alasan menghabiskan stok atau memanfaatkan bonus akhir tahun yang dinikmati sebagian kalangan masyarakat. Ini menjadi salah satu pendorong bisnis pembiayaan.

Mempersiapkan 2014

Federal International Finance (FIF) juga yakin, bisa mengucurkan pembiayaan hingga Rp 20 triliun di akhir tahun ini. Hingga September lalu, multifinance yang fokus pada pembiayaan sepeda motor ini mengucurkan kredit Rp 16 triliun, dengan laju pertumbuhan 11% year on year. "Pembiayaan di kuartal IV bisa mencapai Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun lagi," kata Djap Tet Fa, Direktur Pemasaran FIF.

Perusahaan Grup Astra International ini jorjoran mengucurkan pemasaran, misalnya menggelar promo bertajuk Samba dan promo bareng dengan diler sepeda motor Honda. Proses kredit yang cepat dan mudah juga dijanjikan ke pelanggan.

Pelambatan bisnis justru dirasakan oleh Verena Finance. Tahun ini, perusahaan menargetkan pembiayaan sebesar Rp 1,8 triliun, lebih rendah dibanding pencapaian tahun lalu yang mencapai angka Rp 2,1 triliun.

Andi Harjono, Direktur Keuangan Verena Finance mengatakan, penurunan lantaran harga mobil bekas yang belum stabil dan pasokan melimpah dari produsen. Ditambah, harga mobil bekas bersaing dengan mobil murah.

Tadinya, Verena mengantisipasi penurunan ini dengan kenaikan pembiayaan alat berat. "Tapi kondisi pasar komoditas batubara dan nikel masih belum membaik, sehingga pembiayaan alat berat pun tidak naik seperti yang diharapkan," tuturnya.

Menjelang akhir tahun, Verena masih akan lebih fokus pada alat berat. Terutama non-tambang dan otomotif, beserta kualitas piutangnya.
Meski pembiayaan melambat, Verena tetap mencatatkan pertumbuhan laba 7,4% dalam setahun di kuartal III. Untuk memperkuat likuiditas tahun depan, Verena berencana melanjutkan penerbitan surat utang tahap II, sebesar Rp 300 miliar. Tahun ini, Verena masih memiliki pendanaan yang cukup dari perbankan.

Sekadar mengingatkan, data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, pertumbuhan pembiayaan melambat tahun ini. Pertumbuhan bulan Agustus dari Juli hanya 1%. Sedangkan pertumbuhan tahunan masih sebesar 12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×