Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Industri pembiayaan menyambut positif turunnya izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk masuk ke lini bisnis pembiayaan multiguna. Ruang yang lebih luas memungkinkan pelaku usaha menjangkau pasar yang masih bisa dimanfaatkan.
Meski begitu, sejumlah multifinance mengaku tak mau tergesa-gesa masuk ke ranah baru. Selain masih akan fokus ke pembiayaan otomotif, langkah memasuki bisnis pembiayaan multiguna juga butuh persiapan.
Salah satunya Mandiri Tunas Finance (MTF). Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo mengungkapkan, perumusan mekanisme pembiayaan di segmen multiguna harus dipikirkan masak-masak. Terlebih, sebagian besar perusahaan pembiayaan masih fokus ke lini bisnis pembiayaan otomotif dan sewa guna usaha. "Jadi pelaku usaha pembiayaan butuh waktu untuk mempelajari ceruk-ceruk pasar pembiayaan multiguna yang bisa dimanfaatkan," kata Harjanto, Minggu (30/11).
Harjanto bilang, pihaknya akan mempelajari secara lebih dalam dulu soal izin OJK untuk masuk ke pembiayaan multiguna ini. Sembari masih fokus menggenjot bisnis pembiayaan otomotif.
Terlepas dari itu, menurut dia, pembiayaan multiguna tetap akan mereka jajak; walau kemungkinan bukan jadi target jangka pendek. "Tahun depan lebih ke menjajaki izin-izin pembiayaan multiguna bila memang potensinya baik," kata Harjanto.
MTF akan masuk secara bertahap ke bisnis baru, termasuk multiguna. Untuk tahap awal, MTF berniat masuk ke pembiayaan KPR terlebih.
Pelajari dulu
CEO Indomobil Finance Gunawan mengungkapkan hal serupa. Menurut dia, peluang segmen multiguna memang membuka kesempatan bagi Indomobil Finance menggarap pasar yang selama ini kurang tersentuh.
Tapi, untuk masuk ke segmen baru tak semudah membalik telapak tangan. Pihaknya harus menganalisis potensi pasar yang ada hingga rencana pengelolaan manajemen risiko. Dus, Indomobil tak mau buru-buru memutuskan pembiayaan multiguna apa yang bakal mereka masuki dalam waktu dekat.
Gunawan berpendapat, sebelum ikut meramaikan, Indomobil harus melihat dulu kebutuhan pembiayaan multiguna untuk apa dan bagaimana konsumen dapat membayar kembali pinjaman. "Serta berapa kira-kira tingkat bunga yang bersedia dibayar konsumen," ujar dia.
Bila konsumen layak dibiayai dan imbal hasilnya menarik, tak menutup kemungkinan Indomobil ikut pembiayaan multiguna. Tentu setelah proses legal mengenai cakupan bisnis disesuaikan dengan akta perusahaan. Juga setelah proses internal mengenai mekanisme pembiayaan telah dilakukan dengan baik.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno bilang, di lini bisnis multiguna, terbuka kesempatan bagi perusahaan pembiayaan menjajal pembiayaan non konsumtif. Misal, pembiayaan pendidikan, perjalanan, dan lain-lain. Untuk masuk ke bisnis baru, multifinance butuh waktu menyiapkan diri. Tapi, peluang ini akan membantu industri pembiayaan untuk tumbuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News