kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Multifinance mulai minati mesin EDC


Jumat, 20 Agustus 2010 / 08:17 WIB
Multifinance mulai minati mesin EDC


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Test Test

JAKARTA. Pembayaran cicilan kredit kendaraan bermotor lewat alat elektronik anjungan tunai mandiri (ATM) memiliki pesaing baru. Adalah mesin Electronic Data Capture (EDC) nirkabel yang kini mulai dilirik sejumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) sebagai alat penagihan angsuran kendaraan bermotor mereka.

Setelah PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance), giliran PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) yang berencana memperluas jaringan pemakaian mesin EDC. Maklum, alat pembayaran elektronik ini terbilang praktis dan memudahkan bagi nasabah. “Saat ini, perusahaan sedang menjajaki kerjasama dengan provider alat pembayaran elektronik EDC itu,” ujar Presiden Direktur WOM Finance, Suwandi Wiratno kepada KONTAN, Kamis (19/8).

Ketertarikan multifinance asuhan PT Bank International Indonesia Tbk tersebut memakai mesin EDC karena beberapa alasan. Pertama, pelayanan yang menjadi lebih mudah dan praktis bagi nasabah. Kedua, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan kegiatan penagihan juga ikut berkurang. “Ketiga, lebih aman karena, sistem ini menghindari potensi penyelewengan dana tunai yang dibayarkan oleh nasabah melalui collector,” imbuh dia.

Sebetulnya, lanjut Suwandi, penggunaan EDC bukan hal baru. WOM Finance telah menggunakannya di beberapa daerah. Namun, jumlahnya masih sangat terbatas.
Itu sebabnya, perusahaan berencana lebih agresif menyebar EDC ke daerah-daerah, terutama Sumatera. Investasi alat pembayaran yang tidak terlalu mahal, bahkan lebih murah dari tenaga SDM menjadi pertimbangan penting WOM Finance menyebar lebih banyak alat EDC.

Sekadar informasi, PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) selaku penyedia EDC sudah memperkenalkan alat ini sejak 2009. Mesin yang berguna sebagai sarana penagihan cicilan kredit kendaraan bermotor bagi para nasabah perusahaan multifinance tersebut mulai menyaingi pemakaian ATM. Untuk Adira Finance saja, Artajasa menyediakan sekitar 3.000 EDC.

Anthoni Morris, Vice President Bussines dari Artajasa mengatakan, dengan sistem ini, nasabah tidak perlu repot datang ke kantor cabang multifinance.
"Cukup dengan membayar angsuran, kemudian menggesek kartu misalnya Adira Membership pada mesin EDC dan nasabah mendapatkan bukti pembayaran," tandas dia.

BCA Terapkan di 2011

Multifinance lain yang juga tergiur menggunakan ECD adalah BCA Finance. Anak usaha Bank BCA ini sepakat apabila EDC unggul karena kepraktisan dan memudahkan bagi nasabah.

Selain itu, lebih aman dari pembayaran dana tunai. “Hanya saja, BCA Finance belum akan memberlakukan alat pembayaran EDC ini. Kami ingin mengutamakan pembayaran lewat ATM dulu,” kata Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim. Perseroan, ungkap dia, saat ini baru tahap penjajakan kerjasama penggunaan EDC. Nah, dengan penjajakan yang masih dini, kemungkinan, realisasinya di 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×