Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa multifinance memproyeksi pertumbuhan pembiayanaan alat berat pada tahun ini akan relatif stagnan. Hal ini seiring stagnannya harga komoditas batubara.
Bambang W. Budiawan, Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) 2B OJK mengatakan harga alat berat berhubungan dengan pembiayaaan multifinance ke sektor tersebut.
“Namun saya dengar akhir akhir ini permintaan alat berat seperti dump truck dan sejenisnya overdemand,” kata Bambang kepada kontan.co.id, Kamis (21/2).
Harjanto Tjitohardjojo Direktur PT Mandiri Tunas Finance mencatat pada 2018 lalu, pembiayaan ke alat berat mencapai Rp 2,5 triliun atau 9,4% dari total pembiayaan.
“Angka ini meningkat dibandingkan 2017 yang sebesar Rp 1,6 triliun,” kata Harjanto kepada kontan.co.id, Kamis (21/2).
Faktor yang mempengaruhi pembiayaan alat berat pada 2018 lalu adalah karena harga komoditas yang stabil.
Pada tahun ini, MTF memproyeksi pembiayaan alat berat masih stabil. Pada 2019 diproyeksi pembiayaan alat berat Rp 2,9 triliun atau 10% dari total target pembiayaan.
Lantaran diramal masih stagnan, Gunawan Effendi, CEO Indomobil Finance mengatakan pada tahun ini perusahaan akan sangat selektif dalam membiayai alat berat.
Andi Harjono, Direktur Utama Verena Multi Finance mengatakan meski harga komoditas pertambangan dan permintaan alat berat naik, perusahaan masih belum mau masuk ke pembiayaan ini.
“Kecuali perusahaan benar benar solid,” kata Andi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News