kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.334   -66,00   -0,40%
  • IDX 7.182   39,22   0,55%
  • KOMPAS100 1.047   6,75   0,65%
  • LQ45 816   4,22   0,52%
  • ISSI 225   1,56   0,70%
  • IDX30 427   2,88   0,68%
  • IDXHIDIV20 506   2,93   0,58%
  • IDX80 118   0,76   0,65%
  • IDXV30 120   0,99   0,83%
  • IDXQ30 140   0,69   0,50%

Multifinance proyeksi pembiayaan alat berat masih stagnan di tahun ini


Kamis, 21 Februari 2019 / 18:24 WIB
Multifinance proyeksi pembiayaan alat berat masih stagnan di tahun ini


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa multifinance memproyeksi pertumbuhan pembiayanaan alat berat pada tahun ini akan relatif stagnan. Hal ini seiring stagnannya harga komoditas batubara. 

Bambang W. Budiawan, Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) 2B OJK mengatakan harga alat berat berhubungan dengan pembiayaaan multifinance ke sektor tersebut.

“Namun saya dengar akhir akhir ini permintaan alat berat seperti dump truck dan sejenisnya overdemand,” kata Bambang kepada kontan.co.id, Kamis (21/2).

Harjanto Tjitohardjojo Direktur PT Mandiri Tunas Finance mencatat pada 2018 lalu, pembiayaan ke alat berat mencapai Rp 2,5 triliun atau 9,4% dari total pembiayaan.

“Angka ini meningkat dibandingkan 2017 yang sebesar Rp 1,6 triliun,” kata Harjanto kepada kontan.co.id, Kamis (21/2). 

Faktor yang mempengaruhi pembiayaan alat berat pada 2018 lalu adalah karena harga komoditas yang stabil.

Pada tahun ini, MTF memproyeksi pembiayaan alat berat masih stabil. Pada 2019 diproyeksi pembiayaan alat berat Rp 2,9 triliun atau 10% dari total target pembiayaan.

Lantaran diramal masih stagnan, Gunawan Effendi, CEO Indomobil Finance mengatakan pada tahun ini perusahaan akan sangat selektif dalam membiayai alat berat.

Andi Harjono, Direktur Utama Verena Multi Finance mengatakan meski harga komoditas pertambangan dan permintaan alat berat naik, perusahaan masih belum mau masuk ke pembiayaan ini.

“Kecuali perusahaan benar benar solid,” kata Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×