kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Multifinance terus berusaha penuhi aturan rasio kredit ke sektor produktif


Kamis, 07 Februari 2019 / 19:56 WIB
Multifinance terus berusaha penuhi aturan rasio kredit ke sektor produktif


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha multifinance berusaha mememuhi rasio kredit produktif pada tahun 2019 ini. Hal ini seiring dengan terbitnya aturan baru yakni POJK No 35/POJK.05/2018.

Suwandi Wiratno Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bilang dengan aturan baru ini pemenuhan kredit produktif secara industri akan dilakukan bertahap. “Jadi pemenuhan ketentuan porsi kredit produktif dilakukan secara bertahap dari 5% ke 10%,” kata Suwandi kepada Kontan.co.id, Kamis (7/2).

Nantinya menurut Suwandi, beberapa pembiayaan kendaraaan bermotor bisa diklasifikasikan ke kredit produktif. Saat ini sebagai gambaran secara industri multifinance sudah memenuhi ketentuan kredit produktif. Namun memang ada beberapa perusahaan pembiayaan yang masih belum memenuhi.

Presiden Direktur PT BCA Finance Roni Haslim mengatakan saat ini sedang mengklasifikasikan semua pembiayaan mobil komersial seperti truk, pick up dan bis sebagai pembiayaan produktif. “Kami sedang mengumpulkan data pembiayaan produktif kami,” kata Roni, Kais (7/2).

Pada tahun ini BCA Finance meyakini akan mampu mememuhi minimal kredit produktif sebesar 5%. 

Sementara itu Harjanto Tjitohardjojo, Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mengatakan pembiayaan kredit produktif perusahaan saat ini sebesar Rp 9,3 triliun. “Sehingga saat ini 34% pembiayaan MTF adalah kredit produktif,” kata Harjanto. 

Pada tahun lalu tercatat pembiayaan produktif mengalami kenaikan 66% secara tahunan atau year on year (yoy). Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah pertumbuhan komoditas di Kalimantan, kebutuhan kendaraan operasional, kebutuhan alat berat untuk infrastruktur dan komoditas dan kebutuhan logistik di mobil komersial.

Selain itu pertumbuhan kredit produktif pada 2019 ini juga dipengaruhi oleh sektor logistik, infrastruktur dan perdagangan. 

Di sisi lain Presiden Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya mengatakan pembiayaan produktif saat ini masih menjadi bagian dari pembiayaan sepeda motor. “Yang memang belum dipisahkan,” kata Margono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×