kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Multifinance terus jaga NPF di kuartal II-2021


Minggu, 23 Mei 2021 / 15:01 WIB
Multifinance terus jaga NPF di kuartal II-2021
ILUSTRASI. Ilustrasi pembiayaan KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal II-2021, multifinance mulai mencatat peningkatan pembiayaan baru. Hal tersebut berpengaruh pada upaya perusahaan untuk tetap menjaga kualitas pembiayaan bermasalah atau lebih dikenal dengan Non Perfoming Financing (NPF) agar tidak membengkak.

Hingga kuartal I-2021, OJK mencatat NPF perusahaan pembiayaan terus membaik sejak awal tahun hingga berada di level 3,74% meskipun masih belum membaik di periode sama di tahun sebelumnya yang berada di level 2,8%.

Memasuki kuartal kedua tahun ini, tampaknya NPF beberapa perusahaan multifinance masih belum stabil. Beberapa perusahaan masih mengalami peningkatan NPF di tengah upaya untuk menjaga ketat kenaikan tersebut.

Ambil contoh, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) yang hingga saat ini memiliki NPF di level 3% yang relatif sama dengan periode sama di tahun lalu. 

Baca Juga: Meski Ada Larangan Mudik, Multifinance Tetap Kecipratan Berkah Lebaran

Hanya saja, angka tersebut masih mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan posisi awal tahun dengan NPF relatif lebih baik di level 1,9%.

“Sebagian kenaikan NPF mencerminkan kondisi bisnis yang tidak kondusif akibat pandemi covid-19,” ujar Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila kepada Kontan.co.id.

Selain itu, Made juga mengungkapkan bahwa naiknya NPF juga dipengaruhi oleh akun yang telah direstrukturisasi untuk membantu konsumen. Perlu diketahui, Adira Finance hingga saat ini telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp 18,9 triliun.

“Kita tetap fokus untuk menjaga kualitas aset ex restrukturisasi covid dan mengakuisisi pembiayaan baru yang berkualitas,” tambah Made.

Sementara itu, BCA Finance memiliki NPF yang berada di level 1,95%. Angka tersebut dinilai jauh lebih baik dibandingkan bulan Mei tahun lalu. Hanya saja, jika dibandingkan dengan awal tahun ini angka tersebut masih mengalami kenaikan.

“Posisi Januari saya tidak ingat persisnya, tapi masih di bawah 1%. Memang ada kenaikan ,karena periode sekarang kan baru melewati liburan panjang,” ujar Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim.

Secara industri, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno optimistis bahwa NPF perusahaan multifinance ini masih akan terus menurun di kuartal II-2021 ini. 

Ia menilai beberapa perusahaan sudah mulai menyeleksi dengan ketat dalam memberikan kredit ke nasabah karena melakukan pengecekan di SLIK.

“Kami menginginkan NPF secara industri bisa kembali ke level seperti sebelum covid yaitu berada di bawah 2%,” ungkap Suwandi.

Selanjutnya: Obligasi Adira Finance raih peringkat idAAA dari Pefindo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×