Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danareksa memproyeksikan nilai aset di akhir tahun 2023 mencapai Rp 70,1 triliun atau tumbuh 31,11% secara year on year (YoY). Asal tahu saja, aset Danareksa di tahun 2022 sebesar Rp 53,49 triliun.
Kenaikan ini seiring dengan dibentuknya Holding Danareksa yang sejak awal bertujuan untuk memaksimalkan nilai ekonomi aset BUMN.
Saat ini Danareksa mengelola beragam industri yakni jasa keuangan, kawasan industri, jasa konstruksi & konsultan karya, media & teknologi, dan pengelolaan Sumber Daya Air (SDA). Perinciannya, terdapat 12 anak perusahaan, 3 entitas asosiasi, 7 rencana BUMN inbreng ke dalam Danareksa, dan 22 BUMN yang di titip kelola di bawah PPA. Secara keseluruhan, Danareksa mengelola 44 BUMN.
Selain kenaikan aset, Direktur Utama Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi mengungkapkan, laba bersih konsolidasi (net income) juga akan tumbuh di mana berdasarkan prognosa akan mencapai Rp 1,29 triliun pada akhir tahun ini.
“Ini masih prognosa mudah-mudahan net income bisa lebih tinggi dari itu,” ujarnya dalam acara webinar bertajuk “BUMN Holding Outlooks 2024” Senin (13/11).
Baca Juga: Danareksa Gaet CITIC Envirotech Bangun Pengelolaan Air Limbah Bawah Tanah
Selain menyoroti aset dan laba bersih, Debt Equity Ratio (DER) Danareksa diakui Yadi masih sangat rendah yakni 0,47 kali di 2023. Yadi menjelaskan, jika dilihat dari sisi manajemen finansial DER yang rendah membuktikan bahwa tidak selamanya BUMN memiliki permasalahan utang.
“Kami bisa memanfaatkan utang dengan sewajarnya,” kata Yadi.
Melansir materi paparannya, Danareksa juga mencatatkan prognosa Return On Equity (ROE) di sepanjang tahun ini mencapai 3,7% atau lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar 3,4%.
Sebagai informasi, ROE merupakan perbandingan antara jumlah pendapatan dan jumlah total modal investor atau pemilik saham di dalamnya. Semakin tinggi ROE, reputasi perusahaan meningkat di pelaku pasar modal karena perusahaan dinilai mampu memanfaatkan modal dengan sebaik-baiknya.
Melansir Laporan Berkelanjutan Danareksa 2022. di tahun lalu pihaknya mencatatkan pendapatan senilai Rp 9,5 triliun yang berasal dari pengelolaan likuiditas, pengelolaan portofolio dan jasa penasehatan keuangan, proyek build-operate-transfer, serta penerimaan atas pemulihan aset dan pendapatan lainnya.
Sejatinya pendapatan di tahun lalu turun tipis 0,87% yoy dari sebelumnya Rp 9,59 triliun di 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News