Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Mutiara Tbk (BCIC) masih mengutamakan opsi asset recovery alias pemulihan aset-aset bermasalah untuk menaikkan capital adequacy ratio/CAR (rasio kecukupan modal) ketimbang menerbitkan subdebt alias obligasi subordinasi.
Direktur Utama Bank Mutiara Maryono mengungkapkan, per semester I 2011, CAR bank yang semula bernama Bank Century ini sebesar 9,6%. "Kita mau jadikan 10% dan kita jaga di kisaran 10%-11%," ujar Maryono, Selasa (9/8).
Hingga Juni 2011, total nilai recovery aset Bank Mutiara mencapai Rp 3,2 triliun. Dalam enam bulan ke depan, ditargetkan aset yang dapat dikembalikan bertambah sekitar Rp 300 miliar lagi.
"Masih ada sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun lagi yang belum ditagih," ungkap Maryono. Ia menambahkan, pemulihan aset dari kredit-kredit bermasalah tersebut dilakukan dengan menjadwal ulang pembayaran. Jika sampai batas waktu yang ditentukan debitur-debitur bermasalah tersebut tak kunjung mengembalikan, Bank Mutiara akan membawanya ke jalur hukum.
Sementara itu, mengenai penerbitan subdebt Bank Mutiara masih melakukan pengkajian. Manajemen belum menentukan waktu yang tepat untuk penerbitan subdebt. Pasalnya, untuk mewujudkan rencana tersebut perlu persetujuan para pemegang saham. Adapun subdebt yang berpotensi diterbitkan, kata Maryono nilainya sekitar separuh dari ekuitas Bank Mutiara.
"Ekuitas kami per Juni 2011 Rp 930 miliar," pungkas Maryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News