Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan minat masyarakat terhadap investasi digital di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir diikuti oleh maraknya kejahatan siber yang menyasar investor ritel.
Modus seperti phishing, impersonasi, hingga aplikasi tiruan terus berkembang dan menimbulkan kerugian bagi pengguna yang tidak waspada.
Melihat tren tersebut, aplikasi investasi multi-aset Pluang memperkuat sistem keamanan platform dengan menghadirkan sistem perlindungan tiga lapis yang mengintegrasikan verifikasi biometrik dan otentikasi berlapis.
Langkah ini diklaim sebagai upaya mempertegas komitmen perusahaan menjaga keamanan dan kepercayaan pengguna di tengah gelombang penipuan digital.
Baca Juga: Pilah-pilih Saham Big Banks Usai BI Menahan Suku Bunga Lagi
Claudia Kolonas, CEO & Co-Founder Pluang, mengatakan bahwa risiko kejahatan digital di sektor investasi meningkat seiring pertumbuhan adopsi teknologi finansial.
"Keamanan dan kepercayaan pengguna adalah prioritas utama kami. Di tengah meningkatnya risiko kejahatan digital, kami terus memperkuat sistem keamanan serta memberikan edukasi agar pengguna dapat berinvestasi dengan aman,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (19/11/2025).
Salah satu pembaruan signifikan yang diperkenalkan adalah fitur liveness check, teknologi verifikasi wajah yang memastikan proses otentikasi dilakukan oleh pengguna asli. Fitur ini mulai diterapkan pada aktivitas sensitif seperti penarikan dana, penarikan aset kripto dari perangkat baru, hingga proses pemulihan PIN.
Selain itu, mekanisme two-factor authentication (2FA) untuk transaksi aset kripto dan verifikasi berlapis melalui PIN serta biometrik terus disempurnakan untuk menutup celah yang sering dimanfaatkan pelaku kejahatan siber.
Pluang juga menegaskan bahwa perlindungan data pribadi menjadi bagian penting dari strategi keamanan perusahaan. Seluruh sistem dan prosedur pengelolaan data pengguna mengacu pada standar Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), termasuk praktik enkripsi dan kebijakan internal yang dirancang untuk mencegah akses tidak sah.
Di sisi lain, perusahaan mencermati bahwa salah satu sumber risiko terbesar bagi investor berasal dari interaksi dengan akun dan situs palsu. Pluang kembali mengingatkan bahwa aplikasi dan layanan resmi hanya tersedia melalui kanal yang terverifikasi, dan berbagai akun tidak resmi berpotensi digunakan untuk mencuri data maupun dana pengguna.
Per November 2025, Pluang melayani lebih dari 12 juta pengguna terdaftar dan menyediakan akses ke lebih dari 2.000 produk investasi, mulai dari aset kripto, saham global, ETF, emas, hingga reksadana. Dengan semakin luasnya basis pengguna, kebutuhan memperkuat keamanan digital dinilai semakin penting mengingat lanskap ancaman siber yang terus berkembang.
Baca Juga: Bunga Kredit Masih Sulit Turun Meski BI-Rate di Level Terendah, Ini Pemicunya
Langkah Pluang memperkuat keamanan sistem dinilai sejalan dengan kebutuhan industri fintech untuk menjaga kepercayaan investor ritel sekaligus memperkecil risiko kerugian akibat kejahatan digital.
Di tengah kenaikan aktivitas investasi daring, perusahaan teknologi finansial diproyeksikan akan semakin menempatkan keamanan sebagai faktor utama yang menentukan keberlanjutan bisnis mereka.
Selanjutnya: Cara Simpel Atur Biaya Traveling agar Tetap Ramah Kantong, Ini Tips dari Mova
Menarik Dibaca: Cara Simpel Atur Biaya Traveling agar Tetap Ramah Kantong, Ini Tips dari Mova
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













