Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menggenjot likuiditas melalui produk giro. Per 30 Juni 2013, CIMB Niaga berhasil meningkatkan perolehan gironya sebesar 13% menjadi Rp32,91 triliun. Jumlah ini naik signifikan dibanding dengan periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp29,22 triliun.
Saat ini, nasabah korporasi masih mendominasi simpanan giro di CIMB Niaga. Per 30 Juni 2013, dari total simpanan giro CIMB Niaga, sekitar 95% merupakan nasabah korporasi, sisanya berasal dari nasabah ritel/perorangan. Sedangkan untuk jenis giro, 70% simpanan berdenominasi rupiah, adapun 30% merupakan giro valuta asing (valas).
Hendra Lembong, Chief Transaction Banking Officer CIMB Niaga mengaku, giro sebenarnya merupakan salah satu produk yang tidak bisa berdiri sendiri di mana memerlukan produk-produk pendukung yang dapat membantu transaksi operasional nasabah. Untuk itu, CIMB Niaga telah mengembangkan sejumlah produk dan layanan yang dapat membantu nasabah, dengan keuntungan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Di sini, CIMB Niaga menawarkan giro, produk-produk transaksional seperti Cash Management, Trade Finance, forex/FX (jual beli valuta asing), Merchant, dan CIMB@Work, melalui jaringan kantor CIMB Niaga yang tersebar di Tanah Air.
“Selain itu, kami juga menawarkan nasabah produk bundling diantara produk-produk transaksional tersebut. Faktor-faktor itulah yang menjadi kunci dari pertumbuhan giro CIMB Niaga,” jelas Hendra.
Menurutnya, produk CASA (current account savings account) atau lebih dikenal dengan dana murah, khususnya giro merupakan produk yang sangat penting dalam meningkatkan bisnis bank, terutama untuk meningkatkan low cost fund.
Hendra sendiri optimistis, beragam produk transaksional serta layanan yang ditawarkan CIMB Niaga, ke depannya mampu terus meningkatkan pertumbuhan giro CIMB Niaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News