Reporter: Amalia Fitri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JIMBARAN. Perhelatan program Next Indonesia Unicorn (NextICorn) Summit yang kedua digelar di Jimbaran, Bali, 14 sampai 15 November 2019.
Tahun ini, NextICorn mengumpulkan total 103 perusahaan rintisan (startup) lokal dan 126 investor dari beberapa negara untuk bertemu dan menghasilkan kerjasama bisnis.
Baca Juga: Sama seperti unicorn, asing berpotensi akan mencaplok NextIcorn
Daniel Tumiwa selaku Ketua Umum dari Yayasan NextICorn menjelaskan, tahun ini startup lokal yang berpartisipasi masih didominasi dari sektor financial technology (fintech) yakni sebanyak 36 startup.
Populasi lainnya ditempati sektor e-commerce sebanyak 13 startup, 12 startup otomotif, lalu 5 adtech, 3 edutech, 3 data research tech, 4 entertainment, 2 medical tech startup, 8 emerging tech, 2 marketplace, 4 human resources startup, dan lain-lain.
Investor yang hadir dan berpartisipasi kebanyakan berasal dari lokal, sebanyak 63 investor. Lalu, Singapura sebanyak 29 investor. Selain itu ada 6 investor dari Korea Selatan, 17 investor dari Jepang dan China, 14 investor dari Amerika Serikat, 2 investor dari Belanda, 5 investor dari Malaysia, 5 investor dari Australia. Lalu ada dari Hongkong, Spanyol, sampai Selandia Baru.
"Secara persentase, investor lokal sebanyak 37%, sisanya 63% adalah investor asing," jelasnya pada media saat ditemui di Bali, Kamis (14/11)
Baca Juga: Hadiri NEXTICORN H2, HDI Menuju Silicon Valley
Lebih lanjut, berdasarkan data yang dihimpun oleh tim NextICorn, para investor tahun ini memiliki ketertarikan membidik beberapa startup dari sektor tertentu.
Sektor fintech masih menjadi primadona, sebesar 35,9%, diikuti sektor retail dan e-commerce sebesar 9,8%. Lalu sekyor agriteknologi, eduteknologi dan logistik masing-masing mengundang ketertarikan para investor sevesar 8,9%,6,5% dan 4,4%.
Daniel melanjutkan, biasanya para investor sudah tahu dan mempelajari visi dan misi beberapa startup yang dibidik. Mereka lantas menggunakan ajang NextICorn untuk mengkaji lebih jauh dan bertemu langsung.
Baca Juga: Grab siapkan dana US$ 250 juta di Grab Ventures
"Ajang ini memang seperti perjodohan. Masing-masing telah memiliki pihak yang diincar untuk kemudian 'ditembak'. Namun apapun bentuknya, melalui ajang ini kami ingin memberi jalan bagi startup lokal untuk lebih mudah mendapatkan pendanaan serta mendapat dana yang lebih baik pula," tutur Daniel.
Ajang NextICorn telah digelar dua kali pada 2018 lalu pada bulan Mei dan Oktober. Tahun lalu, perusahaan yang berpartisipasi sejumlah 65 startup pada Mei dan 88 startup pada Oktober. Investor yang hadir sejumlah 89 pada Mei dan 125 investor pada Oktober.
Adapun dari sisi pendanaan, sekitar 20% startuo dilaporkan pihak NextICorn telah mendapat pendanaan kurang dari US$ 1 juta. Kemudian, 55% memperoleh pendanaan US$ 1 juta-US$ 5 juta, dan 25% di atas US$ 5 juta.
Baca Juga: Gelar Nexticorn Oktober mendatang, pemerintah dekati investor kelas atas
Sementara tahun ini, beberapa venture capital yang tercatat mengalokasikan dana investasi lebih dari US$ 5 juta di antaranya adalah BRI Ventures, Kejora Ventures, Gobi Partners, Insignia Ventures Partners, Red Badge Pacific, CICC, EV Growth SMDV, dan lain-lain.
"Perbedaan dari penyelenggaraan tahun lalu, kali ini kami tidak lagi dibawahi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Kami mengurus semua sendiri dan menonjolkan kepentingan meeting antara pihak startup dan investor," pungkas Daniel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News