Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk masih akan melihat kondisi pasar sebelum memutuskan untuk mengeksekusi sisa penerbitan obligasi. Rencananya sisa penerbitan obligasi ini akan dieksekusi antara semester II-2017 atau pada 2018.
"Penerbitan obligasi berkelanjutan masih melihat kondisi pasar," ujar Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC NISP, Kamis (13/7).
OCBC NISP memiliki Penawaran Umum Berkelanjutan II dengan target dana sebesar Rp 8 triliun yang akan diterbitkan dalam kurun waktu hingga dua tahun setelah efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Kami masih memiliki sisa obligasi sebesar Rp 6 triliun,” ucap Parwati.
Sebelumnya OCBC NISP mengatakan, sisa obligasi akan diterbitkan jika ada keterbatasan likuiditas dan kupon tak lebih tinggi dari deposito.
Alasan lain, OCBC NISP belum akan menerbitkan obligasi berkelanjutan II dalam waktu dekat karena tingkat rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) berada di level 89%, dan penempatan dana di Bank Indonesia (BI) sebesar Rp 8,91 triliun per November 2016.
Sebelumnya, perusahaan yang dimiliki investor Singapura ini telah menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap I senilai Rp 2 triliun. Penerbitan obligasi ini telah memperoleh pernyataan efektif dari OJK pada 29 April 2016 lalu. Penerbitan obligasi ini untuk meningkatkan struktur pendanaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News