Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Buruknya kualitas kredit sedang membayangi beberapa bank milik para konglomerat Tanah Air. Itu tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) yang berada di atas angka 3%.
Misalnya PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) milik Hary Tanoesoedibjo yang memiliki NPL di atas 4%. Per September, NPL grossnya berada di level 4,69%. Angka ini naik dari posisi periode sama tahun lalu di level 3,98%.
Selain itu, ada pula PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) milik Dato Sri Tahir. Pada September Bank Mayapada mencatat NPL Gross di level 3,68%. Meski secara tahunan turun tipis, tetapi masih lebih dari 3%.
Baca Juga: Melihat Penguasa Aset Konglomerasi Keuangan di Indonesia, Siapa yang Terbesar?
Terakhir ada PT Bank Panin Tbk (PNBN) milik taipan Mu’min Ali Gunawan. Bank Panin mencatat NPL Gross di level 3,17% per September 2024. Memang, angka ini sedikit mengalami penurunan dari periode sama tahun lalu yang ada di level 3,7%.
Namun di tengah penurunan NPL, pencadangan bank pun ikut tergerus. Rasio CKPN Bank Panin ada di level 3,55% dari periode sama tahun lalu di level 3,98%.
Menanggapinya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae bilang hal tersebut sejatinya merupakan sesuatu yang sifatnya siklikal. Artinya, hal tersebut terjadi menyesuaikan siklus ekonomi yang terjadi saat ini.
Menurutnya, bank pasti telah memiliki strategi untuk melakukan semacam penghapusbukuan atau strategi lain yang sudah rutin dilakukan. Serta, bank-bank tersebut juga sudah melakukan penyesuaian terhadap laba mereka.
Baca Juga: Kualitas NPL Kartu Kredit Sejumlah Bank Terjaga di Kuartal III-2024
“Selama masih di bawah 5% itu belum mengkhawatirkan, kalau saya lihat datanya sebenarnya mungkin di laporan berikutnya itu sudah turun lagi,” ujar Dian, Selasa (12/11).
Lebih lanjut, ia bilang bank itu tidak selamanya akan untung besar ataupun sebaliknya rugi. Jadi, Dian mengungkapkan yang paling penting bank masih dalam koridor rasio-rasio keuangan yang normal.
“Kita lihat permodalan mereka kuat, LDR juga masih bagus, dan uniters profitabilitas juga bagus,” tutupnya.
Selanjutnya: Keyakinan Konsumen dan Penjualan Eceran Turun, Dikhawatirkan Merembet Tahun Depan
Menarik Dibaca: Sekarang Adalah Saat yang Tepat Untuk Booking Hotel Tahun Baru, Ini Alasannya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News