Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perpanjangan relaksasi kartu kredit tersisa sekitar dua bulan sebelum akhir 31 Desember 2024. Seiring dengan itu sejumlah bank terus berupaya menjaga kualitas kreditnya, terlihat dari rasio non performing loan (NPL) kartu kredit per September 2024.
Ambil contoh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang mencatat rasio NPL segmen kartu kredit berada di level 1,8% per September 2024, meskipun angka ini naik tipis secara tahunan dari posisi 1,7% pada tahun lalu.
GM Divisi Bisnis Kartu BNI, Grace Situmeang menyatakan, kondisi NPL kartu kredit BNI selamat tahun 2024 masih terkendali, dan masih sejalan dengan rata-rata NPL di industri perbankan.
Baca Juga: Kredit Konsumsi Perbankan Masih Tumbuh Meski Daya Beli Masyarakat Melemah
"Perpanjangan relaksasi kartu kredit oleh regulator khususnya ketentuan pembayaran minimum, tentunya dapat berdampak pada perbaikan kualitas asset dan pertumbuhan bisnis dan transaksi di masyarakat," ungkap Grace kepada Kontan, Rabu (6/11).
Grace menyebut, potensi peningkatan risiko kartu kredit dapat terus terjadi seiring dengan peningkatan ekspansi portfolio kartu kredit.
"BNI kartu kredit terus melakukan mitigasi risiko untuk menjaga kualitas asset kartu kredit dengan target NPL di bawah 2%," ungkap Grace.
Adapun pada kuartal III-2024, penyaluran kredit pada segmen kartu kredit di BNI tumbuh 7,9% yoy mencapai Rp 14,6 triliun, dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 13,5 triliun. Sejalan dengan itu, nilai transaksi kartu kredit juga tumbuh di atas 5% month on moth (MoM) dibanding kuartal sebelumnya.
Grace menyatakan, nilai transaksi kartu kredit ini diharapkan dapat terus meningkat menjelang akhir tahun 2024.
Baca Juga: Pengguna Kartu Kredit Non Bank Melonjak
Sementara itu PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga mencatatkan rasio NPL kartu kredit terjaga di bawah 2% selama sembilan bulan di tahun 2024
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn menyatakan, BCA senantiasa menyalurkan kredit secara prudent serta mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dengan penerapan manajemen risiko disiplin.
"Kami berharap tingkat NPL kartu kredit BCA tetap terjaga di level yang manageable hingga akhir tahun." ungkapnya kepada Kontan.
Sampai akhir September 2024, jumlah kartu kredit BCA yang beredar tercatat sebanyak 4,8 juta. Selain itu, nilai transaksi kartu kredit tumbuh 13% YoY menjadi Rp 88,6 triliun, ditopang pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat salah satunya di sektor pariwisata.
Selaras dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang positif pada 2024, BCA berharap transaksi kartu kredit akan terus meningkat sehingga berdampak pada pertumbuhan kredit konsumer BCA.
Selanjutnya: Tips Bikin Performa Gaming Jadi SiPalingSavage Bareng POCO C75
Menarik Dibaca: Allianz Indonesia Ingatkan Generasi Muda Disiplin Merencanakan Finansial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News