Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyatakan bisnis kartu kredit terus mengalami pertumbuhan. Meski begitu, BCA tetap menjaga rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kartu kredit di bawah 2%.
Linda Djojonegoro, Senior Vice President (SVP) Card Credit and Services BCA menyatakan sampai dengan Mei 2019 total realisasi volume transaksi kartu kredit BCA sudah mencapai Rp 32 triliun.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, realisasi tersebut meningkat sebanyak 7,5% (year on year/yoy). Hingga akhir tahun, bank bersandi bursa BBCA ini mematok target sebesar Rp 75 triliun untuk transaksi kartu kredit.
Baca Juga: KlikBCA - Ini cara mudah mendaftar internet banking BCA
Angka tersebut antara lain diperoleh dari 3,7 juta pengguna kartu kredit BCA serta dukungan dari 400.000 lebih merchant BCA baik offline maupun online.
"Dari jumlah tersebut, sekitar 80% pengguna aktif. Transaksi secara nominal masih di offline, tapi kalau frekuensi besar di online," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa (9/7).
Linda menambahkan, dari realisasi kartu kredit tersebut, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) relatif stabil di level 1,99% sejak awal tahun. Hal tersebut sejalan dengan rencana bisnis BCA yang menargetkan NPL di bawah 2%.
Untuk menopang pertumbuhan bisnis kartu kredit, bank swasta terbesar ini menyebut bakal melengkapi layanan dan fitur kartu kredit secara digital.
Saat ini misalnya, seluruh layanan aktivasi, nomor PIN, hingga blokir kartu sudah bisa seluruhnya dilakukan secara digital di aplikasi mobile banking BCA (m-BCA).
Sebagai informasi saja, hingga Mei 2019 Bank Indonesia mencatat total nominal transaksi mencapai Rp 140,16 triliun meningkat dari periode yang sama tahun lalu Rp 126,08 triliun atau naik 11,16% yoy.
Dari jumlah tersebut, total volume transaksi sudah mencapai 142,16 juta transaksi hingga Mei 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News