Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit konsumer sejumlah bank hingga pertengahan tahun ini tumbuh membaik. Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, kualitas portofolionya juga terjaga dengan baik sekaligus mencatatkan turunnya rasio non performing loan (NPL).
Salah satunya ditorehkan oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100). Budi Satria, Direktur Konsumer perseroan mengatakan, proyeksi penyaluran kredit di triwulan kedua masih tumbuh dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini terutama didukung oleh permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi yang masih cukup tinggi.
Pertumbuhan kredit konsumer itu juga dibarengi dengan penurunan kredit bermasalah. "NPL konsumer diproyeksikan menurun secara year on year (yoy). Angka pastinya nanti tunggu publikasi dulu," kata Budi pada Kontan.co.id, Rabu (10/7).
Baca Juga: Bisnis KPR di bank daerah masih belum optimal
Senada, PT Bank CIMB Niaga Tbk juga mengalami perbaikan kualitas kredit konsumer. Hanya saja manajemen perseroan tidak menyebutkan secara detail posisi rasio NPLnya saat ini.
Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB Niaga mengatakan, menurunnya rasio kredit bermasalah sektor ini sejalan dengan upaya perseroan menerapkan sistem collection dari sisi penanganan kredit macet.
Sistem tersebut tidak hanya mencakup dari sisi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tetapi juga terkait kapasitas perencanaan yang memadai dan proses underwriting yang bagus. "Di ritel kami sudah menggunakan score card," tambahnya.
Baca Juga: Ingin menyimpan dana di deposito? Catat penawaran bunga deposito perbankan ini
Adapun PT Bank Bukopin Tbk berhasil menjaga rasio NPL segmen konsumer di kisaran 3% hingga saat ini. Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan A. Purwantono mengatakan, rasio kredit bermasalah tersebut membaik jika dibandingkan tahun lalu.
Perseroan akan terus berupaya menjaga kualitas portofolio konsumer dengan mendorong pertumbuhan kredit dan menjaga profil loan yang sudah. "Sampai akhir tahun akan kami jaga, harapannya kalau bisa turun ke 2%." kata Rivan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News