Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Penjualan obligasi berkelanjutan III PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengalami permintaan tinggi. Direktur Keuangan dan Treasuri BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan, pihaknya telah melakukan penutupan obligasi berkelanjutan sebesar Rp 5 triliun yang memiliki banyak permintaan.
Iman bilang, pihaknya menerbitkan obligasi dalam jumlah beesar karena sesuai kesepakatan Menteri Keuangan untuk mengurangi beban defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "BTN dalam merealisasikan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi akan memakai skema subsidi selisih bunga seluruhnya dan tidak ada skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari APBN," katanya, Selasa (11/10).
Lanjutnya, seluruh kebutuhan likuiditas BTN berasal dari dana pihak ketiga (DPK) ditambah penerbitan obligasi atau wholesale funding. Untuk itu, bank berplat mereah ini menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 20% di tahun 2017 ini.
Bank berkode saham BBTN ini mencatat realisasi kredit senilai Rp 158,20 triliun per Mei 2017, sedangkan realisasi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 148,20 triliun per Mei 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News