kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.608.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.175   100,00   0,61%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

Obligasi dari perbankan diprediksi makin ramai


Rabu, 14 September 2016 / 19:37 WIB
Obligasi dari perbankan diprediksi makin ramai


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Perbankan diprediksi akan banyak menerbitkan alternatif pendanaan di luar dana simpanan masyarakat (DPK) di tahun depan. Hal ini untuk mengantisipasi ketidaksesuaian profil jangka waktu simpanan dengan pinjaman.

Mayoritas simpanan di perbankan Indonesia mempunyai tenor pendek sampai menengah. Sedangkan kebutuhan kredit perbankan mengharuskan menyediakan penyediaan sumber pendanaan bertenor menengah sampai panjang.

Mochammad Doddy Arifianto, Kepala Subdivisi Risiko Perekonomian dan Sistem Perbankan LPS mengatakan, saat ini struktur pendanaan perbankan di Indonesia memang masing kurang terdiversifikasi. “Dana simpanan yang mempunyai tenor panjang atau lebih dari satu tahun masih relatif sedikit,” ujar Doddy kepada KONTAN, Rabu, (14/9).

Tantangan utama perbankan dalam menyediakan diversifikasi pendanaan melalui surat berharga misal obligasi ini adalah masih kurang berkembangnya pasar sekunder untuk surat berharga. Hal ini menyebabkan investor banyak meminta suku bunga yang tinggi untuk obligasi.

Beberapa bank besar pada semester II 2016 sudah ada yang akan menerbitkan obligasi. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk misalnya, pada Oktober 2016 nanti akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 10 triliun. 

Bank BUKU III juga tidak mau kalah dalam meningkatkan alternatif pendanaan. Maybank Indonesia berencana untuk menerbitkan negotiable certificate of deposit (NCD) pada kuartal IV 2016. Nilai dari seritifkat deposito ini berkisar antara Rp 800 miliar sampai Rp 900 miliar.

PT Bank Tabungan Negara Tbk pada bulan Oktober 2016 akan menerbitkan EBA SP sebesar Rp 1 triliun. Menurut Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko, hal ini untuk memperbesar porsi dana whosale funding bank berkode BBTN ini.

“Bunga EBA SP ini akan ditentukan dalam periode book building pada akhir bulan ini,” ujar Iman kepada KONTAN. Saat ini, porsi wholesale funding terhadap total DPK adalah sebesar 16,64%. Besaran proporsi dana wholesale funding kami rasa cukup memadai dan akan dijaga di level tersebut.

Sampai Juni 2016 tercatat, realisasi penerbitan obligasi oleh bank adalah sebesar Rp Rp 23,6 triliun atau mengalami kenaikan 18,8% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×