Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Kondisi ekonomi yang belum pulih dan rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan beberapa sektor industri terpuruk. Salah satu yang paling menurun yakni segmen menengah dan komersial.
Hal ini tercermin dari angka rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) perbankan di sektor menengah dan komersial yang cukup tinggi. Berdasarkan catatan KONTAN, dari lima bank besar yang masuk kategori BUKU IV (modal inti di atas Rp 30 triliun) hampir seluruhnya mencatat kenaikan NPL sektor komersial.
Rupanya, tidak hanya kelima bank itu saja yang mengalami peningkatan NPL komersial. Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengatakan, saat ini, memang NPL komersial cenderung lebih tinggi dari sebelumnya, ditambah belum adanya tanda-tanda perbaikan.
Meski tidak menyebut secara rinci, NPL Komersial OCBC NISP hingga semester I 2017 berada di kisaran 2,5%.
Menurut Parwati, demi menekan laju NPL komersial, pihaknya akan melakukan antisipasi dini terhadap sektor-sektor yang paling terdampak perlambatan ekonomi. "Kami akan perdalam, dengan mengetahui kondisi nasabah sedini mungkin, mungkin seutuhnya hingga kami bisa membantu kondisinya. Jika bermasalah sampai ke proses recovery yang efektif," katanya, Minggu (27/8).
Meski Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru saja mencabut aturan relaksasi restrukturisasi kredit dari satu pilar menjadi tiga pilar, Parwati yakin hal itu tidak akan berdampak pada NPL secara langsung.
Hanya saja, jika ada kredit yang direstrukturisasi di masa mendatang, maka ada kemungkinan NPL bank justru akan semakin dalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News