Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp106 per saham atau Rp2,43 triliun dari laba tahun buku 2024 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini (20/3).
Jika dibandingkan dengan laba 2024 yang senilai Rp4,86 triliun, maka porsi pembagian dividen atau dividend payout ratio mencapai 49,98% dari laba bersih entitas induk.
Berdasarkan informasi yang beredar dari para pelaku pasar, selain dibagikan sebagai dividen, senilai Rp100 juta dari laba disisihkan untuk cadangan umum dan sisalaba bersih ditetapkan sebagai laba ditahan.
Baca Juga: OCBC (NISP) Bagi Dividen, Lo Kheng Hong Bisa Cuan Hingga Rp 12,94 Miliar
Jika dibandingkan dengan harga penutupan kemarin yang berada pada level 1.280 per saham, maka dividend yield diestimastikan sebesar 8,2%.
Adapun pada 2024 lalu OCBC NISP membukukan laba Rp 4,86 triliun sepanjang 2024. Capaian itu naik 18,9% secara tahunan (YoY).
Mengutip laporan keuangan perusahaan, laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga yang melambung 14,3% YoY menjadi Rp 18,78 triliun. Hal ini mengimbangi pertumbuhan beban bunga yang naik 18,7% yoy menjadi Rp 7,7 triliun.
Alhasil pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) perusahaan masih dapat naik 11,4% YoY menjadi Rp 11,04 triliun.
Sementara itu dari segi aset, OCBC Indonesia mencatat pertumbuhan aset 12,5% YoY menjadi Rp281 triliun.
Pertumbuhan aset ini seiring dengan rampungnya akuisisi dan merger dengan PT Bank Commonwealth (PTBC) pada tahun lalu.
Selain itu, aset OCBC Indonesia juga ditopang oleh kredit yang naik 10,8% YoY menjadi Rp 169,7 triliun.
Baca Juga: Laba Bersih OCBC (NISP) Naik 18,9% YoY Sepanjang 2024 Jadi Rp 4,87 Triliun
Presiden Direktur OCBC, Parwati Surjaudaja mengatakan pencapaian sepanjang 2024 mencerminkan kepercayaan nasabah serta ketahanan bank dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik.
Di sisi lain, per akhir Desember 2024, dana pihak ketiga (DPK) perseroan tercatat senilai Rp205,93 triliun, tumbuh 13,3% YoY. Pertumbuhan DPK bank ditopang oleh deposito yang naik 14,4% YoY, sedangkan dana murah, yakni giro dan tabungan tumbuh 12,4% YoY.
Rasio dana murah atau current account savings account (CASA) bank pun turun 50 basis poin (bps) menjadi 55,3%.
Selanjutnya: Hino Motors Akui Penipuan Emisi di AS, Didenda US$1,6 Miliar
Menarik Dibaca: Resep Kacang Mete Goreng yang Renyah dan Gurih, Begini Teknik Menggorengnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News