kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

OJK: Ada Sejumlah Hal yang Patut Diwaspadai Sektor Keuangan pada 2024


Kamis, 11 Januari 2024 / 06:49 WIB
OJK: Ada Sejumlah Hal yang Patut Diwaspadai Sektor Keuangan pada 2024
ILUSTRASI. OJK menyampaikan ada sejumlah hal yang patut diwaspadai sektor keuangan pada 2024.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan ada sejumlah hal yang patut diwaspadai sektor keuangan pada 2024. Meskipun tekanan di pasar keuangan pada akhir 2023 mereda, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan pihaknya tetap mewaspadai beberapa faktor risiko yang saat ini terjadi dan berpotensi akan berlanjut pada tahun ini.

Dia menyebut salah satunya kondisi level suku bunga yang masih tinggi meskipun diproyeksikan tidak akan naik lagi, bahkan diperkirakan akan turun pada tahun ini. 

"Selain itu, mewaspadai perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Seluruh proyeksi dari berbagai lembaga dan analis tampaknya menunjukkan pertumbuhan pada tahun ini akan lebih rendah daripada tahun lalu, terutama karena pertumbuhan di Tiongkok dan Eropa yang melambat," ujar Mahendra dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, Selasa (8/1).

Baca Juga: OJK Tengah Sempurnakan Peraturan Strategi Anti Fraud bagi Sektor Jasa Keuangan

Mahendra menyampaikan risiko eskalasi geopolitik yang masih berlanjut berpotensi menekan kinerja perekonomian global dan menekan volatilitas pasar keuangan. Selain itu, dia bilang berbagai asesmen memperlihatkan bahwa pada tahun ini secara bersamaan negara-negara yang merepresentasikan lebih dari 50% populasi dunia akan menyelenggarakan pemilu dan hal itu akan memengaruhi juga stabilitas dan kepastian geopolitik. Adapun sejumlah negara yang akan menyelenggarakan pemilu tahun ini, yakni Amerika Serikat, negara di Eropa, Rusia, India, dan Indonesia. 

"Berdasarkan hal itu kami tetap optimistis bahwa sektor jasa keuangan dapat menghadapinya karena kondisi sektor jasa keuangan sampai akhir 2023 hingga tahun ini diperkirakan masih terjaga stabil, didukung oleh permodalan yang solid," katanya.

Dalam menghadapi situasi tersebut, Mahendra menerangkan pihaknya juga menerapkan langkah-langkah kebijakan dan beberapa strategi mitigasi risiko yang komprehensif. Salah satunya kebijakan pengawasan yang intensif dan berkelanjutan sehingga mampu menjaga stabilitas sistem keuangan. Selain itu, kata dia, OJK juga meminta lembaga jasa keuangan terus memperhatikan aspek kehati-hatian, profesionalisme, aktif, dan selalu menjaga integritas. 

Baca Juga: Transaksi Bursa Karbon Masih Sepi

Di samping itu, Mahendra menyebut langkah penegakan hukum juga akan terus dilakukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Dia mengatakan OJK juga meminta lembaga jasa keuangan untuk mengukur ketahanan permodalan dan likuiditas dalam berbagai skenario. 

"Selanjutnya, OJK melakukan penguatan tata kelola, manajemen risiko, serta penataan bidang sektor jasa keuangan melalui penyempurnaan ketentuan dan penerbitan berbagai roadmap serta transformasi digital. Selain itu, mendorong terus pertumbuhan kredit, pembiayaan, dan inklusi keuangan, termasuk untuk UMKM," kata Mahendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×