kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

OJK Beri 111 Sanksi Terkait Kewajiban Pelaporan Kegiatan Literasi dan Inklusi


Sabtu, 13 Desember 2025 / 09:22 WIB
OJK Beri 111 Sanksi Terkait Kewajiban Pelaporan Kegiatan Literasi dan Inklusi
ILUSTRASI. OJK memberikan 111 sanksi administratif kepada PUJK terkait kewajiban penyampaian laporan terkait dengan kegiatan literasi dan inklusi


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan 111 sanksi administratif kepada Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) terkait kewajiban penyampaian laporan terkait dengan kegiatan literasi dan inklusi sejak 1 Januari 2025 hingga 30 November 2025. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menerangkan kewajiban tersebut diatur dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 22 Tahun 2023 tentang Pelindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan. Dia bilang sanksi administratif tersebut dikenakan atas keterlambatan dan/atau tidak disampaikannya laporan realisasi literasi dan inklusi semester II-2024, rencana literasi dan inklusi tahun 2025, serta realisasi literasi dan inklusi semester I-2025. 

Secara rinci, Friderica menyebut dari total 111 sanksi administratif yang diberikan, 21 sanksi  berupa peringatan tertulis.

"Selanjutnya, 90 sanksi administratif berupa denda sebesar Rp 6,1 miliar," ucapnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Kamis (11/12/2025).

Baca Juga: OJK Nilai Indonesia Membutuhkan Program Asuransi Wajib Bencana

Sementara itu, OJK juga memberikan sanksi kepada PUJK terkait pelanggaran pelindungan konsumen dalam penyediaan informasi berupa iklan. Sanksi diberikan berdasarkan hasil pengawasan perilaku PUJK atau market conduct yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

Friderica menyebut OJK telah mengenakan 17 sanksi administratif berupa denda sebesar Rp 432 juta dan 16 sanksi administratif berupa peringatan tertulis sejak 1 Januari 2025 hingga 30 November 2025. 

Guna mencegah terulangnya pelanggaran serupa, OJK juga mengeluarkan perintah untuk melakukan tindakan tertentu, termasuk menghapus iklan yang tidak sesuai dengan ketentuan. 

Selanjutnya: 3 Ide Bekal Sekolah dari Nasi & Telur yang Praktis, Bergizi, dan Anti Ribet

Menarik Dibaca: 3 Ide Bekal Sekolah dari Nasi & Telur yang Praktis, Bergizi, dan Anti Ribet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×