Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berusaha membuka pintu bagi perbankan untuk melakukan ekspansi ke Filipina. Untuk itu, regulator memastikan pada akhir April 2017 akan melakukan nota kesepahaman (LoI) dengan regulator perbankan Filipina Bangko Sentral ng Pilipinas.
Menurut Triyono, Kepala Departemen Komunikasi dan Internasional OJK, tahun depan finalisasi kerja sama dengan Filiphina dalam kerangka ABIF ( Integrasi Perbankan Asean) sudah bisa dilakukan.
“Saat ini kami sudah membuat panduan internal mengenai QAB (Qualified ASEAN Banks),” ujar Triyono, Rabu (22/3).
Terkait dengan QAB ini, Triyono mengatakan, OJK masih akan melakukan evaluasi terkait dengan bank mana yang bisa masuk. Nantinya bank yang sudah mendapatkan label QAB akan bebas melakukan ekspansi ke ASEAN.
Sejauh ini, ada tiga bank besar yang menjadi kandidat kuat QAB. Tiga bank besar ini adalah Bank Mandiri, BRI, dan BNI. "Memang belum semua bank besar menyatakan minatnya," kata dia.
Menurut Triyono, dari bank besar, Bank Mandiri salah satu bank yang sudah menunjukkan signal positif minat untuk ekpansi ke Filipina. Manajemen BMRI mengaku akan mengembangkan bisnis konsumer ritel dan mikro terkait dengan ekspansi ke Filipina.
“Terkait dengan detail rencana ekspansi ke Filipina belum ada, namun secara umum dalam RBB kami sudah memasukkan terkait dengan rencana ekspasi ini,” ujar Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri.
Bob T. Ananta, Direktur Perencanaan dan Operasional BNI mengaku BBNI ini belum ada rencana untuk itu. “Tergantung potensi dan perkembangan ke depan,” ujar Bob kepada KONTAN.
BRI yang baru membuka cabang di Timor Leste berencana membuka cabang di Hongkong. “Nanti rencana ekspansi BRI ke negara lain akan dilakukan pada 2018,” ujar Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
