Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri dana pensiun mencatatkan penurunan kinerja hasil investasi sepanjang tiga bulan pertama tahun 2025.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hasil investasi dana pensiun hingga Maret 2025 tercatat sebesar Rp 5,70 triliun, menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,55 triliun.
Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syarif Yunus menjelaskan, fluktuasi pasar keuangan turut memengaruhi hasil investasi perusahaan dana pensiun, termasuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Baca Juga: Instrumen Pendapatan Tetap Dominasi Portofolio Investasi DPLK PertaLife per Mei 2025
“Fluktuasi pasar berpotensi membuat imbal hasil DPLK naik turun, tergantung kondisi pasar. Karenanya, peserta DPLK harus tahu profil risikonya dan teredukasi dengan baik,” jelasnya kepada Kontan, Rabu (18/6).
Meski begitu, secara tahunan, rata-rata imbal hasil DPLK masih mencatatkan pertumbuhan positif. Pada sepanjang tahun 2024 lalu, rerata imbal hasil tercatat mencapai 6,18%.
Baca Juga: Ini Persyaratan yang Harus Dipenuhi Manajer Investasi untuk Mendirikan DPLK
Terkait strategi penempatan aset, Syarif menjelaskan bahwa perusahaan DPLK secara umum masih menempatkan investasinya di instrumen pasar uang.
“Sejauh ini penempatan investasi DPLK ada di pasar uang sekitar 80%, selebihnya di pendapatan tetap dan saham,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pilihan investasi di DPLK sangat tergantung pada keputusan masing-masing peserta. Karena itu, edukasi kepada peserta menjadi hal yang penting agar mereka dapat memahami profil risiko dan membuat keputusan investasi yang sesuai.
Baca Juga: DPLK BNI Tingkatkan Layanan Lewat Inovasi
Selanjutnya: Lagi, Ilmuwan Nuklir Iran Tewas dalam Serangan di Tehran! Israel Dituding Dalangnya
Menarik Dibaca: Harga Emas Global Turun 2% Seminggu, Konflik Timur Tengah Agak Mereda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News