kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

OJK dan BNM teken perjanjian resiprokal


Selasa, 02 Agustus 2016 / 06:05 WIB
OJK dan BNM teken perjanjian resiprokal


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Akhirnya, perbankan Indonesia bisa duduk sejajar dengan perbankan asal Malaysia. Senin (1/8), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Negara Malaysia (BNM) mencapai kata sepakat perihal kesetaraan operasional bank antar dua negara tersebut.

Kesepakatan kerjasama antara OJK dan BNM dilakukan di Istana Negara Indonesia yang disaksikan Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Mulya E. Siregar mengatakan, hanya bank yang berstatus Qualified ASEAN Bank (QAB) yang bisa ekspansi ke Malaysia. “Kelompok bank yang masuk kategori QAB adalah bank umum kategori usaha (BUKU) IV,” kata Mulya, Senin (1/8).

Alasannya, bank kelompok BUKU IV memenuhi kriteria wajib semisal bank besar, memiliki modal tinggi, mayoritas pemilik saham bank adalah investor lokal yaitu warga negara Indonesia, dan memiliki good corporate governance (GCG) sehat.

Mulya mengatakan, OJK bersikap tegas untuk kesetaraan operasional antar bank di Indonesia dengan bank asal Malaysia. Misalnya, jika bank asal Indonesia belum bisa beroperasi di Malaysia, maka bank asal Malaysia dilarang masuk ke Indonesia.

“Sudah ada dua bank asal Malaysia beroperasi di sini, maka bank asal Indonesia juga harus beroperasi disana,” tandas Mulya.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan, pihaknya sedang mempersiapkan diri untuk masuk pasar Malaysia. Namun, Bank Mandiri masih melakukan kajian.

“Jika rencana bisnis sudah selesai kami akan ajukan ke OJK,” katanya.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Achmad Baequni menambahkan, pihaknya masih mempelajari potensi bisnis dari perjanjian bilateral antara OJK dengan BNM. Sejauh ini, BNI tertarik menggarap bisinis trade finance dan remitansi di Negeri Jiran itu.

Lain lagi dengan Bank Tabungan Negara (BTN). “Kami tak berminat ekspansi ke Malaysia. BTN akan meningkatkan bisnis di sini,” ujar Direktur Utama BTN Maryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×