kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.431.000   15.000   0,62%
  • USD/IDR 16.693   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.620   -80,44   -0,92%
  • KOMPAS100 1.182   -10,18   -0,85%
  • LQ45 847   -9,87   -1,15%
  • ISSI 310   -3,01   -0,96%
  • IDX30 434   -7,32   -1,66%
  • IDXHIDIV20 502   -8,12   -1,59%
  • IDX80 132   -1,25   -0,94%
  • IDXV30 137   -3,01   -2,15%
  • IDXQ30 138   -2,16   -1,54%

OJK Dorong Konsolidasi Bank KBMI 1 untuk Perkuat Ketahanan Perbankan


Kamis, 11 Desember 2025 / 18:05 WIB
OJK Dorong Konsolidasi Bank KBMI 1 untuk Perkuat Ketahanan Perbankan
ILUSTRASI. Deretan mesin ATM Bank Mandiri di Jakarta (14/7). Saham bank masih menjadi salah satu sektor yang menarik bagi para investor. Terutama saham dengan kapitalisasi besar atau yang dijuluki sebagai “big banks”, sebut saja BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI.Transaksi saham dari emiten perbankan ini bahkan sering kali menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan. KONTAN/Cheppy A. Muchlos/14/07/2024


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan pentingnya penguatan fundamental dan konsolidasi bagi bank-bank yang tergolong dalam Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 1.

Langkah ini dipandang sebagai agenda strategis untuk memperkuat struktur perbankan nasional dan menjaga ketahanan industri menghadapi dinamika ekonomi maupun risiko digital yang terus meningkat.

Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK menyatakan, urgensi untuk mempercepat konsolidasi dan peningkatan kapasitas bank KBMI 1, seiring perkembangan teknologi informasi, percepatan digitalisasi perbankan, ketidakpastian ekonomi global, dan meningkatnya risiko serangan siber.

Baca Juga: OJK Menilai Repricing Premi Bakal Menekan Rasio Klaim Kesehatan

“Pertumbuhan bank yang berkelanjutan perlu terus didorong. Karena itu, penguatan fundamental dan konsolidasi menjadi sangat penting,” ujar Dian saat konferensi pers RDK OJK, Kamis (11/12).

OJK disebut telah menyampaikan surat resmi mengenai arah kebijakan penguatan fundamental dan konsolidasi kepada seluruh bank KBMI 1 pada akhir Oktober lalu. Kebijakan ini berlaku bagi seluruh bank kategori KBMI 1, kecuali Bank Pembangunan Daerah yang memiliki pengecualian tertentu meski berada pada kelompok tersebut.

Melalui surat tersebut, OJK meminta bank-bank KBMI 1 untuk memperkuat permodalan dan meningkatkan skala usaha baik melalui langkah organik maupun anorganik.

OJK juga mengungkapkan telah melakukan riset terhadap kondisi masing-masing bank KBMI 1 guna memetakan kekuatan dan kelemahannya. OJK mengimbau setiap bank KBMI 1 untuk melakukan evaluasi menyeluruh mencakup, kinerja bisnis, permodalan, kualitas aset, tata kelola, model bisnis, dan prospek jangka panjang.

"Bank juga diminta mengidentifikasi opsi penguatan modal dan peluang konsolidasi yang sesuai dengan karakteristik dan kondisi masing-masing," kata Dian. 

Pendekatan anorganik seperti konsolidasi, merger, atau aksi korporasi lain dipandang penting untuk mendorong bank yang kinerjanya stagnan agar dapat tumbuh lebih sehat dan kompetitif.

Dian menegaskan, kebijakan ini tidak bersifat memaksa. Pendekatan persuasif tetap diutamakan, sehingga konsolidasi dilakukan secara alami dan sukarela berdasarkan kajian bisnis yang sehat.

“Kami akan menilai setiap langkah secara case by case untuk memastikan kepatuhan regulasi dan perlindungan nasabah,” kata Dian.

Meski pengelompokan KBMI masih mengacu pada modal inti, pengawasan kini juga mempertimbangkan kemampuan transformasi digital, kekuatan infrastruktur TI, keamanan siber, dan tata kelola risiko teknologi.

Baca Juga: Transaksi QRIS Perbankan Melaju, Begini Proyeksinya Tahun Depan

Menurut Dian, faktor-faktor tersebut semakin menjadi bagian penting dalam penilaian profil risiko dan tingkat kesehatan bank.

OJK memastikan kebijakan penguatan fundamental dan konsolidasi akan dievaluasi secara berkala untuk memantau tingkat kepatuhan dan efektivitasnya.

Dian juga mengungkapkan telah menerima respons positif dari sejumlah bank KBMI 1. Saat ini, beberapa di antaranya tengah melakukan evaluasi internal dan kajian strategis mengenai arah bisnis mereka ke depan.

“Langkah ini bukan konsolidasi tergesa-gesa. Ini proses penguatan yang bertahap, terukur, dan mengedepankan dialog dengan industri,” ujar Dian.

Selanjutnya: BUMN ASDP Ambon Buka Lowongan Kerja untuk Minimal Lulusan SMA, Cek Syaratnya

Menarik Dibaca: 6 Manfaat Tinted Lip Balm Bukan Sekadar Pelembab Bibir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×