Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Persaingan yang ketat di industri asuransi jiwa di Indonesia membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan perhatian khusus kepada asuransi jiwa lokal seperti Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank, Firdaus Djaelani mengatakan ada dua hal yang harus diperbaiki agar perusahaan asuransi jiwa lokal bisa bersaing dengan perusahaan asuransi jiwa gabungan (joint venture), salah satunya adalah memperkuat sistem manajemen.
"Kami melihatnya bagaimana manajemen harus diperkuat. Kami menginginkan ada orang luar yang masuk ke sana untuk menjadi direksi agar bisa memperbaiki sistem manajemen perusahaan," kata Firdaus.
Selain sistem manajemen, Firdaus juga menginginkan perusahaan lokal bisa memperkuat modal. Saat ini pihaknya sedang menyusun rencana agar bisa membantu Bumiputera memperkuat permodalannya.
"Nantinya kami melihat penguatan permodalan seperti apa untuk Bumiputera supaya dia jangan kalah bersaing dengan teman-teman yang swasta atau joint venture. Kami inginlah ada dua perusahaan yang dari dulu besar, Bumiputera dan Jiwasraya akan berlari kencang kembali,"kata Firdaus.
OJK sendiri sejauh ini sudah melakukan langkah memperkuat manajemen dengan cara terus melakukan pembicaraan dengan badan perwakilan anggota (BPA) di OJK.
OJK juga telah menyiapkan tim yang terdiri dari pihak OJK dan Bumiputera untuk menyiapkan perbaikan agar Bumiputera bisa bersaing di industri asuransi jiwa. "Kami bicarakan bagaimana ke depannya bisa memperkuat Bumiputera dari sisi manajemen dan sisi permodalan," kata Firdaus.
Namun Firdaus menyebut perbaikan sistem manajemen dan permodalan tersebut tentunya membutuhkan waktu.
"Restructure paling tidak bisa makan waktu dua tahun. Kami berharap mungkin sudah bisa selesai apa langkah yang telah dipersiapkan untuk Bumiputera. Kami ingin menjaga agar Bumiputera harus tetap survive," ujar Firdaus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News