kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

OJK menawarkan model bisnis syariah baru


Minggu, 09 September 2012 / 17:57 WIB
OJK menawarkan model bisnis syariah baru
ILUSTRASI. Apotek dan+dan atau DanDan store, toko obat dan perlengkapan kecantikan (health & beauty store) dari PT Sumber Indah Lestari (SIL), anak usaha PT Sumber Alfaria Trijaya alias Alfamart (AMRT).


Reporter: Oginawa R Prayogo |

JAKARTA. Melihat perekembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam satu dekade terakhir yang tumbuh pesat, lembaga super bodi baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ingin membangun model bisnis yang melibatkan semua lembaga syariah.

Menurut Ketua OJK, Muliaman D Hadad sinergi yang akan dibangun akan mirip dengan syariah incorporated di mana organisasi-organisasi ekonomi syariah di Indonesia akan bersatu.

"Dalam struktur OJK nanti sudah kami berniat mengembangkan lembaga keuangan syariah yang didukung pendekatan regulasi yang baik sehingga mampu membantu akselerasi di masa mendatang. Regulator sangat berkepentingan untuk melihat apakah ada business model yang lebih bisa mengintegrasikan," kata Muliaman.

Pendapat serupa juga datang dari Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo). Ketua Umum Asbisindo, Yuslam Fauzi menilai pihak regulator perlu membuat kebijakan agar seluruh pemangku kepentingan syariah dapat bersinergi.

"Kami pikir mustahil bisa melaksanakannya sendiri-sendiri. Regulator harus support dan pelaku harus kooperatif. Regulator perlu membuat kebijakan yang menguatkan dan seluruh pemangku peran harus bersinergi menguatkan satu sama lain," kata Yuslam yang juga menjabat Direktur Utama Bank Syariah Mandiri.

Sedangkan menurut Menteri Keuangan Agus Martowardojo tantangan terbesar ekonomi syariah di Indonesia adalah sumber daya manusianya (SDM). Hal tersebut tecermin dalam keterwakilan Indonesia di dunia syariah internasional yang masih minim.

"Tantangan terbesar adalah kualitas SDM yang relatif belum bisa bersaing di lingkup global. Potensi SDM syariah salah satunya berasal dari pesantren. Apabila dikelola dengan baik bisa menjadi tulang punggung ekonomi syariah di masa depan," tutur Agus.

Perlu diketahui, OJK adalah lembaga baru di Indonesia yang akan menggantikan peran Bank Indonesia (BI) mengawasi industri keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×