Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan meningkatkan porsi jumlah kredit sektor kemaritiman. Pertumbuhan kredit di sektor ini diminta untuk tumbuh sekurang-kurangnya 50% dari penyaluran kredit tahun 2014.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK, Irwan Lubis bilang, permintaan ini terutama ditujukan kepada bank-bank besar yang telah memiliki infrastruktur dan kapasitas yang memadai dalam pemberian kredit di sektor Kemaritiman. Ia menambahkan, wasit industri keuangan akan terus memantau progres atau kemajuan pertumbuhan penyaluran kredit sektor Kemaritiman yang disalurkan perbankan tersebut.
Irwan merinci, berdasarkan laporan keuangan industri perbankan per November 2014 kemarin, pembiayaan bank di sektor Kemaritiman baru mencapai Rp 85 triliun. Angka ini setara dengan 2,36% terhadap total kredit yang disalurkan perbankan pada periode tersebut. Padahal, sektor Kemaritiman memiliki tujuh sektor ekonomi yang bisa diolah yaitu sektor perikanan, transportasi laut, jasa kelautan, energi dan sumber daya mineral, wisata bahari, industri maritim serta bangunan kelautan.
Selain itu, OJK menyebutkan, estimasi nilai ekonomi sektor Kemaritiman mencapai US$ 1.000 miliar per tahun. Jika dirinci, yang paling besar adalah nilai ekonomi dari biofarmasetika laut yang mencapai US$ 330 miliar per tahun. Kedua, adalah seabed mineral yang mencapai US$ 256 miliar per tahun. Selanjutnya adalah transportasi laut yang mencapai US$ 90 miliar per tahun.
Berikutnya adalah energi terbarukan yang sebesar US$ 80 miliar per tahun. Kelima adalah industri dan jasa maritim yang mencapai US$ 72 miliar per tahun. Kemudian minyak bumi dan gas offshore mencapai US$ 68 miliar per tahun. Diikuti oleh perikanan yang mencapai US$ 47 miliar per tahun. Disusul oleh pariwisata bahari yang nilai keekonomiannya diestimasi mencapai US$ 29 miliar per tahun dan terakhir adalah garam industri yang diestimasi memiliki nilai ekonomi menembus angka US$ 28 miliar per tahun.
Karena itu, OJK akan segera meneken nota kesepahaman dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk dapat memberikan lebih banyak peluang agar perbankan bisa lebih aktif untuk memberikan pembiayaan atau kredit sektor Kemaritiman. "Kredit sektor kemaritiman perlu ditingkatkan, karena Indonesia merupakan negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia. Luas laut yang dimiliki mencapai 5,8 juta kilometer persegi. Tentu potensinya sangat besar," ucap Irwan di Jakarta, Selasa (10/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News