kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

OJK Nilai Fenomena Perang Harga di Pasar Otomotif Dapat Berdampak bagi Multifinance


Selasa, 09 September 2025 / 15:26 WIB
OJK Nilai Fenomena Perang Harga di Pasar Otomotif Dapat Berdampak bagi Multifinance
ILUSTRASI. Fenomena perang harga nyata terjadi di pasar otomotif nasional, terutama sejak kehadiran berbagai merek baru./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/002/08/2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena perang harga nyata terjadi di pasar otomotif nasional, terutama sejak kehadiran berbagai merek baru.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan perang harga di pasar otomotif dapat memberikan dampak terhadap pembiayaan kendaraan di industri multifinance. 

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menilai harga kendaraan yang lebih kompetitif karena adanya fenomena perang harga dapat mendorong peningkatan permintaan pembiayaan.

"Di sisi lain, terdapat juga risiko penurunan nilai agunan, serta tekanan terhadap margin usaha," katanya dalam lembar jawaban RDK OJK, Minggu (7/9).

Baca Juga: OJK Catat Pembiayaan Kendaraan Bermotor Multifinance Rp 404,94 Triliun per Juli 2025

Oleh karena itu, Agusman mengatakan perusahaan multifinance perlu menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang efektif agar kualitas aset tetap terjaga, serta pertumbuhan industri multifinance dapat berlangsung secara sehat dan berkelanjutan.

Terkait kinerja pembiayaan kendaraan multifinance, Agusman menerangkan total penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor multifinance sebesar Rp 404,94 triliun per Juli 2025.

Baca Juga: Laba Industri Multifinance Naik Tipis Menjadi Rp 13,01 Triliun per Juli 2025

"Nilainya mengalami pertumbuhan sebesar 0,21% secara tahunan atau Year on Year (YoY)," ungkapnya.

Terkait hasil positif tersebut, Agusman menyampaikan secara umum pembiayaan kendaraan bermotor multifinance diperkirakan akan tetap tumbuh positif ke depannya. 

Selanjutnya: Bernilai Rp 80 Juta, Kepala Daerah Diminta Turunkan Tunjangan Rumah Anggota DPRD

Menarik Dibaca: Tiket.com Luncurkan Halo Tiket, Layanan Pelanggan Cepat dan Tepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×