Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena perang harga nyata terjadi di pasar otomotif nasional, terutama sejak kehadiran berbagai merek baru.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan perang harga di pasar otomotif dapat memberikan dampak terhadap pembiayaan kendaraan di industri multifinance.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menilai harga kendaraan yang lebih kompetitif karena adanya fenomena perang harga dapat mendorong peningkatan permintaan pembiayaan.
"Di sisi lain, terdapat juga risiko penurunan nilai agunan, serta tekanan terhadap margin usaha," katanya dalam lembar jawaban RDK OJK, Minggu (7/9).
Baca Juga: OJK Catat Pembiayaan Kendaraan Bermotor Multifinance Rp 404,94 Triliun per Juli 2025
Oleh karena itu, Agusman mengatakan perusahaan multifinance perlu menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang efektif agar kualitas aset tetap terjaga, serta pertumbuhan industri multifinance dapat berlangsung secara sehat dan berkelanjutan.
Terkait kinerja pembiayaan kendaraan multifinance, Agusman menerangkan total penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor multifinance sebesar Rp 404,94 triliun per Juli 2025.
Baca Juga: Laba Industri Multifinance Naik Tipis Menjadi Rp 13,01 Triliun per Juli 2025
"Nilainya mengalami pertumbuhan sebesar 0,21% secara tahunan atau Year on Year (YoY)," ungkapnya.
Terkait hasil positif tersebut, Agusman menyampaikan secara umum pembiayaan kendaraan bermotor multifinance diperkirakan akan tetap tumbuh positif ke depannya.
Selanjutnya: Bernilai Rp 80 Juta, Kepala Daerah Diminta Turunkan Tunjangan Rumah Anggota DPRD
Menarik Dibaca: Tiket.com Luncurkan Halo Tiket, Layanan Pelanggan Cepat dan Tepat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News