kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.745   23,00   0,14%
  • IDX 8.275   33,32   0,40%
  • KOMPAS100 1.154   4,15   0,36%
  • LQ45 844   2,16   0,26%
  • ISSI 285   0,05   0,02%
  • IDX30 443   2,47   0,56%
  • IDXHIDIV20 510   -0,49   -0,10%
  • IDX80 130   0,56   0,43%
  • IDXV30 136   -0,36   -0,26%
  • IDXQ30 141   0,52   0,37%

OJK optimistis kredit kelautan tumbuh 15%


Selasa, 15 Desember 2015 / 21:18 WIB
OJK optimistis kredit kelautan tumbuh 15%


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan OJK dan industri perbankan ke depannya terus menunjukkan komitmen terhadap pengembangan program Jangkau Sinergi Guideline (Jaring).

Komitmen terhadap program yang diluncurkan pada Mei 2015 ini salah satunya ditunjukkan dengan target penyaluran kredit sektor kelautan dan perikanan tahun depan. Regulator mikroprudensial ini memprediksi, tahun depan pertumbuhan kredit sektor ini bisa mencapai 15% secara yoy minimal sebesar Rp 25 triliun.

Komitmen ini tertuang dalam acara diskusi panel yang diadakan PT Grahanusa Mediatama KONTAN hari ini (15/12). Diskusi panel dibuka oleh Pemimpin Redaksi Kontan, Ardian Taufik Gesturi ini, mempunyai tema yaitu “Semakin Intim dengan Maritim.”

Selain itu tujuan utama diskusi panel hari ini adalah untuk mendorong peran industri keuangan di sektor kelautan dan perikanan.

Menurut Kepala Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan sekaligus Ketua Jaring Otoritas Jasa Keuangan Slamet Edi Purnomo, sampai September 2015 tercatat penyaluran kredit sektor kelautan dan perikanan mencapai 12,4 secara ytd atau Rp 20,2 triliun.

Penyaluran kredit sektor kelautan dan perikanan ini berkontribusi terhadap penyaluran kredit Jaring dari delapan bank partner yaitu sebesar Rp 4,41 triliun dari target akhir tahun sebesar Rp 5,37 triliun.

Beberapa permasalahan yang masih perlu dibenahi untuk mencapai target kredit sektor kelautan dan perikanan ini adalah peningkatan infrastruktur dan teknologi. Selain itu, pangsa pasar juga harus ditingkatkan dengan mamacu kredit di sektor ini.

Sebagai informasi, dengan kredit yang diberikan perbankan ke sektor kelautan dan perikanan per September yang mencapai Rp 20,4 triliun, hal ini berkontribusi relatif kecil ke sektor kelautan dan perikanan. Tak mengherankan jika sejak September lalu, pangsa pasar sektor kelautan dan perikanan terhadap PDB hanya sebesar 0,02%.

Slamet mengatakan, ke depannya OJK bersama Kementrian Kelautan dan Perikanan akan menggagas database tempat pelelangan ikan di seluruh Indonesia dengan kartu Jaring. Nantinya selain bisa untuk melacak jumlah transaksi perikanan, juga bisa digunakan untuk mendeteksi penyelundupan BBM fiktif.

“Diharapkan tahun depan dengan pengelolaan program jaring dengan tepat, NPL sektor kelautan dan perikanan bisa dijaga di angka 2,13% seperti saat ini,” ujar Slamet.

Seagai perwakilan industri di program jaring, Bank BRI mengaku akan terus mendukung program Jangkau Sinergi dan Guideline atau Jaring yang digagas Otoritas Jasa Keuangan OJK. Salah satu dukungan yang dilakukan adalah komitmen terkait dengan penyaluran kredit di sektor kelautan dan perikanan.

Direktur UMKM Bank BRI Muhammad Irfan mengatakan salah satu cara meningkatkan penyaluran kredit ini adalah dengan mengoptimalkan sinergi antara pelayanan kredit dengan penyediaan teknologi jasa perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×